Minggu, 23 April 2017

Perlukah Menulis Buku ?

Perlukah Menulis Buku ?
Oleh : Joyojuwoto

Menulis mungkin ada yang mengatakan sebagai pekerjaan yang sia-sia belaka, menghabiskan waktu, dan pekerjaan orang yang tidak punya pekerjaan. Anggapan seperti ini tentu lahir dari ketidaktahuan akan pentingnya sebuah buku. Saya sendiri kadangpula punya anggapan demikian pula, untuk apa menulis, toh sudah banyak yang nulis, untuk apa menulis toh tulisanku jelek, tidak bermutu dan seabrek kalimat-kalimat yang sebenarnya melemahkan semangat menulis, dan tentu pertanyaan-pertanyaan itu tidak penting sama sekali.

Jika bukan karena berniat menebar manfaat dengan menulis, saya sebenarnya enggan untuk menulis. Rasa tidak pede dengan tulisan yang kurang bermutu benar-benar mengganggu semangat dan pikiran untuk menulis. Jika bukan karena saya merasa ada beban yang terlepas dari jiwa ketika menulis, jika bukan karena saya merasa bahagia kalau menulis, saya juga enggan melakukan aktivitas ini. Sejelek apapun tulisan yang saya hasilkan, setelah saya menuliskannya ada kebahagian yang membuncah di dalam hati. Dan perasaan ini tidak pernah saya dapatkan dari aktivitas apapun kecuali ya menulis tadi. Ringkasnya dengan alasan-alasan saya itu akhirnya saya menulis juga, walau tulisan saya masih belum bagus, tapi kebahagiaan ini selalu ada di sana.

Saya menulis sebenarnya sudah sangat lama, tapi niat benar-benar untuk menulis baru sekitar tahun 2015, saat itu saya ikut bergabung di group literasi Sahabat Pena Nusantara (SNP) di Whatshap yang didirikan oleh Ustadz Husnaini dari Lamongan. Dengan bergabung di group itu akhirnya saya terpacu untuk bisa menulis. Sejak group itu didirikan ada aturan anggota SPN harus rutin setor tulisan dengan tema yang telah ditentukan. Saya sangat gembira akhirnya  di tahun 2015 buku antologi pertama saya dengan SPN terbit judulnya Quantum Ramadhan, setelah itu setiap enam bulan sekali SPN selalu menerbitkan buku antologi, hingga sekarang.

Setelah buku perdana terbit, saya akhirnya semakin terpacu untuk menulis mandiri, hasilnya dua buku solo saya terbit di tahun 2016, yang pertama adalah buku Sirah Nabawiyyah judulnya “Jejak Sang Rasul” sebuah sejarah singkat Nabi Muhammad  Saw, dan solo  buku kedua yang saya hasilkan adalah”Secercah Cahaya Hikmah.”Saya merasa senang dan bahagia akhirnya saya bisa menerbitkan buku secara indie.

Untuk tahun 2017 ini saya juga punya keinginan menerbitkan buku, sudah ada puluhan cerpen yang rencananya akan saya antologikan menjadi sebuah buku mandiri. Ya setidaknya dalam hidup ini ada yang saya tinggalkan untuk peradaban, yaitu buku. Bagaimanapun bentuk rupa dan isi dari sebuah buku tentu ada hal yang bisa dipetik untuk kehidupan kita. Karena bagaimanapun buku dan tulisan akan lebih lama hidup dan bertahan dibanding usia kita sendiri. Oleh karena itu menulislah walau hanya satu buku yang kita tinggalkan dalam hidup ini. Karena dengan buku dan tulisan engkau akan mengabadi, begitu kira-kira pesan sastrawan dari Blora, Pramoedya Ananta Toer.

Jadi menulis buku menurutku sangatlah penting, dari  buku kita bisa membagikan ilmu dan pengalaman. Bisa kita bayangkan jika generasi zaman dahulu tidak meninggalkan tulisan apapun, maka kita akan kesulitan dan kebingungan dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Bahkan mu’jizat terbesar di dunia ini pun bukan milik Nabi Isa yang bisa menghidupkan orang mati, bukan milik Nabi Musa yang tongkatnya bisa membelas lautan, bukan pula milik Nabi Ibrahim yang tidak mempan dibakar api yang berkobar-kobar, namun mu’jizat terbesar adalah milik Nabi Muhammad Saw, yaitu berupa buku, tulisan di dalam kitab suci Al-Qur’an.

Menyitir dari perkataan Somerset Maugham di dalam buku “SOS” yang ditulis oleh Pak Emcho (Much. Khoiri ), dikatakan bahwa : “We do not write because we want to; we write because we have to,” Kita tidak menulis karena kita ingin menulis; kita menulis karena harus menulis. Dari perkataan ini menyatakan menulis adalah sebuah keharusan dan keniscayaan, oleh karena itu menulislah dan lakukan sekarang juga. Nun Wal Qalami Wa Maa Yasthuruun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar