Mencintai Nabi Sepenuh Cinta
Oleh : Joyo Juwoto
Jika
ada cinta yang benar-benar murni, tanpa tendensi, tanpa pamrih itu tentu cinta
Nabi Muhammad saw kepada umatnya. Nabi Muhammad saw sangat mencintai umatnya,
hingga di akhir hayatnya pun yang selalu beliau ingat, yang selalu disebut-sebut
adalah “Ummatii...Ummatii...Ummatii..”. Beliau tidak menyebut
istri-istrinya, anak-anaknya, atau cucunya, hartanya, bahkan kekuasaannya. Nabi
Muhammad hanya mengingat kita umatnya. Beliau memberikan sepenuh jiwa dan raga
untuk umatnya, doa-doa di sepanjang malam, munajat-munajatnya, serta harapan-harapannya,
cinta kasihnya hanya untuk umatnya semata.
Begitu
besar cinta Nabi kepada umatnya hingga kelak di akhirat beliau masih memikirkan
nasib kita, walau kita tidak pernah bersua dengan beliau, namun beliau berusaha
merengkuh kita seluruh umatnya dari zaman kenabian hingga akhir zaman dengan
cinta dan syafaatnya. Begitu dahsyat dan luar biasanya cinta Rasulullah SAW
kepada kita umatnya.
Cinta
kasih Rasulullah
saw adalah
poros ajaran langit yang harus kita bumikan. Rasulullah SAW sebagai utusan
Tuhan memberikan teladan tentang cinta dan kasih. Betapa beliau ketika
berdakwah di Makkah dimusuhi beliau tak pernah sekalipun membalasnya, betapa
ketika di Thaif beliau dilempari batu dan kotoran unta beliau hanya mengatakan
“Ya Allah ampuni mereka, karena mereka tidak tahu”. Sungguh kebesaran jiwa
beliau mengalahkan kemarahannya.
Kita umat Islam yang mengaku mencintai Rasulullah
saw tentu harus meneladani sikap dan perilaku beliau yang penuh cinta dan welas
asih. Walau sebenarnya cinta kita kepada Nabi tak memberi manfaat apapun kepada
beliau, namun kitalah yang akan mendapatkan manfaat mencintainya. Dalam sebuah
hadits Rasulullah saw bersabda : “Al
Mar’u Ma’a Man Ahabba” artinya “Seseorang Akan Bersama Orang Yang Dicintainya.”
Jika
kita mencintai Nabi besok di akhirat insyallah kita akan mendapatkan
perlindungan dan syafaatnya. Cara mencintai Nabi bisa diungkapkan dengan banyak
cara, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi beliau bersabda :
ومن أحيا سنّتي فقد
أحبّني, ومن أحبّني كان معي في الجنّة (أخرجه التّرمذي )
Artinya : “Barang siapa
yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku, dan barang siapa yang
mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga.”
Sunnah-sunnah
Nabi Muhammad saw sangatlah banyak, mulai dari yang paling ringan hingga yang
paling berat. Tinggal kemampuan kita sampai di
mana dalam rangka menghidupkan sunnah-sunnah Nabi, yang terpenting rasa
cinta kepada Nabi itu terlebih dahulu yang harus kita tanam di kedalaman jiwa
kita, sehingga bibit cinta itu makin lama akan tumbuh berkembang menjadi
pohon-pohon cinta yang kokoh dan menyejukkan, yang kemudian menghasilkan buah
dari cinta itu sendiri yang dapat kita petik baik di dunia maupun kelak di
akhirat.
Selain
menghidupkan sunnah-sunnah, diantar tanda cinta kepada beliau adalah dengan
banyak menyebut namanya. Perbanyaklah shalawat kepada beliau Rasulullah saw.
Mbah Maimoen Zubair pernah dawuh kepada santrinya, “Perbanyaklah membaca
shalawat kepada Nabi Muhammad, pokoke sak nganggure lambemu, woconen shalawat”
begitu dawuh Mbah Moen.
Sebagai umatnya yang
mengaku mencintai Nabi sudah sepatutnya kita memperbanyak menyebut dan
bershalawat kepada beliau. Diantara tanda cinta adalah banyak menyebut namanya,
“Man Ahabba Syai’an Katsura dzikruhu” (Barang siapa yang mencintai sesuatu maka
ia akan banyak menyebut namanya). Allah dan Malaikat saja juga sama bershalawat
kepada Nabi Muhammad saw. Dalam Al-Qur’an Allah swt berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا (٥٦)
56. Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(Al-Ahzab : 56)
Betapa mencintai Nabi Muhammad saw adalah sebuah
kebahagiaan dan keberuntungan yang sempurna, karena dengan mencintai beliau
dengan sepenuh cinta maka kita juga akan dicintai dan berkumpul dengan beliau
kelak di surga. Maka mari bersama bershalawat kepadanya di manapun kita berada,
semoga kecintaan kita berbuah berkah dan syafaah kelak di yaumil qiyamah.
Aamiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar