Ibu Sang Bumi Cinta
Oleh : Joyo Juwoto
“Oh ibu, jika engkau adalah matahari, aku tak ingin datang malam
hari. Jika engkau adalah embun, aku ingin selalu pagi hari. Ibu durhakalah aku,
jika di telapak kakimu, tidak aku temui surga itu.”
(Fatin Hamama)
Puisi yang ditulis oleh Fatin Hamama seorang penyair Mesir di atas
tentu terinspirasi dari sebuah hadits Nabi
yang berbunyi : “Al Jannatu Tahta Aqdaamil Ummahat” (Surga itu berada di
telapak kaki Sang Ibu). Begitulah gambaran kemuliaan seorang ibu terhadap anaknya, siapa yang menginginkan surga maka
hendaknya ia mencarinya di bawah telapak kaki ibunya.
Tentu ungkapan surga di bawah telapak kaki ibu adalah penggambaran begitu
tingginya kemuliaan dan kedudukan seorang ibu, bahkan dalam sebuah haditsnya
ketika Rasulullah saw ditanya seorang laki-laki tentang siapa yang berhak untuk
ia hormati, kemudian Rosulullah saw pun menjawab : “Ummuka, ummuka, ummuka,
tsumma Abuuka” “Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu.”. Kata “Ummuka” yang berarti ibu disebut tiga
kali oleh Nabi baru kemudian nama ayah mengikutinya.
Kemuliaan seorang ibu laksana bumi
cinta bagi tumbuh kembangnya kehidupan, tanpa kehadiran sosok ibu mustahil
kelangsungan hidup ini berjalan. Semenjak di dalam kandungan seorang anak telah
dihidupi oleh ibunya, janin makan dan
minum menghisap sari makanan di dalam tubuh ibu melalui tali pusarnya, janin
dilindungi di tempat yang kokoh dan aman di dalam rahim sang ibu. Hingga
kondisi ibu yang hamil semakin hari semakin melemah, namun hal itu tidak
menyusahkannya namun justru menggembirakannya.
Dalam surat Al Ahqah ayat 15 Allah swt
berfirman :
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ
إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ
ثَلاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ
وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ
إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (١٥)
15. Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya
dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya
sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah
aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan
kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau
ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk
orang-orang yang berserah diri".
Ayat
di atas menjelaskan betapa susah dan payahnya mengandung seorang anak, kemudian
melahirkannya juga dengan susah payah bahkan nyawa taruhannya. Setelah itu
seorang ibu masih harus mengasuhnya, menyusuinya hingga dua tahun batu kemudian
menyapihnya. Semenjak kecil anak diajari mulai dari hal-hal yang terkecil hingga
mereka bisa mandiri. Oleh karena itu kita sebagai anak punya kewajiban
mensyukuri nikmat-nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada kita dan juga agar
mendoakan kedua orang tua kita, ibu dan bapak kita mendapatkan kebaikan dan
ridha dari Allah swt.
Pengorbanan, kasih sayang, dan amal
kebaikan orang tua kita, ibu bapak kita selamanya tak kan terbalaskan dengan
apapun. Ibu kita ikhlas lahir batin menjadi bumi bagi pertumbuhan kita, yang
dengannya doa dan harapan-harapannya memancarkan mata air keberkahan dan bagi
kesuksesan bagi anak-anaknya. Maka seorang anak wajib hukumnya menghormati
ibunya yang menjadi pusaka bagi kehidupannya.
Jika kehidupan kita ingin tumbuh
berkah maka kita harus masuk dan
berendah diri di kedalaman bumi cinta Sang Ibu. Tumbuhan tak akan tumbuh
berkembang tanpa berpijak dan masuk ke dalam tanah, begitulah gambaran bakti
anak kepada ibunya. Jika seorang anak tercerabut akarnya dari bumi cintanya,
maka kehidupanya akan kering kerontang dan kemudian akan mati secara
mengenaskan. Oleh karena itu berbaktilah kepada ibumu, agar hidupnya penuh
berkah.
Diantara bakti anak kepada ibunya
adalah selalu mendo’akannya selagi beliau masih ada maupun telah tiada. Mari
selalu mendoakan ibu juga bapak kita serta orang mukmin semua, semoga mereka
diampuni oleh Allah swt.
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (٤١)
41. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
Do'a dan Sayangku untuk ibu, baik ibuku sendiri dan ibu-ibu yang lain di seluruh penjuru bumi. Ibu Cinta dan Kasih sayangmu abadi. Selamat Hari Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar