Semut
Bertiwikrama
Semut adalah binatang
kecil yang memiliki kemampuan laksana raksasa, semut mampu mengangkat beban delapan
puluh kali lipat dari bobot tubuhnya. Tenaga dan kekuatan semut setara dengan
kekuatan Anda jika Anda mampu mengangkat sebuah mobil, sungguh luar biasa
strongnya bukan, dan itu hanya bisa dilakukan oleh manusia tiwikrama atau
manusia yang berubah menjadi raksasa, seperti dalam dunia pewayangan atau
seperti dalam film-film animasi.
Semut termasuk hewan
yang memiliki perilaku berjamaah, gotong-royong yang solid, rapi, konsisten dan
organizer. Lihatlah semut akan selalu berjalan dalam barisan dan taat terhadap
aturan yang mereka sepakati dalam dunia persemutan,mereka juga termasuk hewan
yang teramah dalam ruang lingkup dunia mereka. Saya dulu sering memperhatikan
dan mengamati perilaku semut yang selalu memberikan salam dengan isyarat kaki
depan diangkat, atau kadang dengan sentuhan-sentuhan sungutnya jika mereka
berpapasan dengan semut lainnya, ya tentu salamnya hanya mereka yang tahu
maksudnya.
Semut juga terkenal
sebagai binatang yang amanah, tiap bagian dalam kehidupan semut telah diatur
sedemikian rupa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, mereka
akan mentaati dan bertanggung jawab dengan sangat teratur tanpa melakukan
intervensi dengan tugas-tugas dari semut yang lainnya.
Dalam
permainan-permainan tradisional masyarakat semut juga dijadikan sebagai simbol
ketika kita sedang mengundi dengan jari-jemari kita sebelum permainan dimulai.
Karena semut kecil ia disimbolkan menjadi jari kelingking, sedang ibu jari yang
gemuk adalah gambaran dari gajah, kemudian jari telunjuk adalah manusia. Aturan
pengundian itu jika jari kelingking ketemu jari telunjuk maka yang kalah adalah
jari kelingking, semut melawan manusia, maka semutnya yang kalah, jika jari
telunjuk ketemu ibu jari maka jari telunjukknya yang kalah, gajah melawan
manusia maka manusianya kalah, dan yang terakhir jika jari kelingking ketemu
ibu jari maka yang kalah adalah ibu jarinya atau gajahnya kalah melawan semut.
Begitu sebuah logika yang dibangun oleh foklore masyarakat.
Hebatnya lagi nama
semut ini diabadikan menjadi salah satu surat yang ada di dalam Al Qur’an,
yaitu surat An-Naml (semut) yang diantara isinya menceritakan tentang kisah
Nabi Sulaiman yang ketika itu berada di lembah semut. Kisah-kisah Nabi Sulaiman
ini sangat melegenda, tidak hanya yang ada di dalam kisah Al Qur’an saja nama
Nabi Sulaiman disebut, namun cerita-cerita atau dongeng fabel juga banyak menyertakan nama Nabi Sulaiman
yang memiliki kemampuan berbicara dengan binatang. Saya dulu sering didongengi
Kancil yang setiap di dalam kondisi terjepit si Kancil ini mencatut nama Nabi
Sulaiman demi keselamatan dirinya dari ancaman binatang lainnya.
Dari analogi-analogi serta kisah-kisah Al Qur’an
di atas maka banyak pelajaran yang dapat kita petik dan kita ambil dari seekor
semut, binatang yang notabenenya kelihatan kecil dan lemah namun menyimpan
potensi dan kekuatan yang luar biasa. Alam
semesta dan segala isinya adalah kitab Tuhan yang terbentang luas untuk kita
baca dan kita tadabburi maknanya, seraya kita selalu menyeru dan berdo’a :
Wahai Tuhan kami, tiada Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Surat 3 : 14).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar