Nun, Tinta Pengetahuan Yang Maha Luas
ن, والقلم وما يسطرون (القلم : 1 )
Artinya : “Nun, demi qalam dan apa
yang mereka tulis”
Bunyi
ayat di atas adalah permulaan surat al Qalam ayat yang pertama. Surat ini
adalah surat yang ke-68 yang diturunkan oleh Allah Swt di kota Makkah. Menurut
pendapat para ulama, surat Al Qalam adalah rentetan surat kedua yang diturunkan
sesudah surat al Alaq, namun adapula yang berpendapat bahwa surat kedua yang
yang diturunkan sesudah al Alaq adalah al Muddatsir.
Terlepas
pendapat mana yang kuat dan benar yang pasti surat Al Qalam ini tentu
mengingatkan kita bagian dari surat Al Alaq yang berbunyi : Alladzii ‘allama
bil qalam, (yang mengajari manusia dengan perantara kalam). Dari sini dapat
kita ambil pelajaran bahwa Allah Swt mengajari manusia lewat perantara pena,
dan pena ini tentu membutuhkan tinta untuk menuliskan apa-apa yang akan
dituangkan di kertas pengetahuan, dan huruf Nunlah yang berperan sebagai sumber
dari tinta pengetahuan Allah Swt yang tak terbatas.
Kandungan
surat Al Alaq dan Al Qolam ini memberikan pelajaran berharga kepada umat Islam
agar supaya umat Islam tidak jauh-jauh dari dunia tinta, pena, dan apa yang
ditorehkan oleh sebuah pena. Tiga hal ini adalah sumber utama dari sebuah
peradaban umat manusia, karena tanpa tiga hal tersebut di atas estafet keilmuan
dari masa ke masa akan terputus dan musnah. Oleh karena itu tinta, pena, dan
tulisan menjadi simbol sebuah peradaban.
Menurut
penafsiran ulama, huruf Nun di ayat pertama surat Al Qolam adalah termasuk ayat
yang mutasyabihaat, yang mana hanya Allah saja yang tahu arti dan maksudnya,
demikian banyak ulama yang bersepakat dengan penafsiran ini. Namun ada pula
ulama yang menafsirkan huruf Nun tersebut sebagai simbol dari wadah tinta dari
sumber ilmu pengetahuan Allah yang tidak terbatas sebagaimana yang diungkapkan
oleh Hamka. Selanjutnya untuk mengakses ilmu pengetahuan itu dipergunakanlah
pena yang menjadi media untuk mengalirkan setetes ilmu dari kemahaluasan ilmu
Allah yang tak terhingga. Pena menjadi perantara Allah Swt untuk mengajari
manusia dengan cara menggoreskan apa-apa yang perlu diketahui oleh manusia,
sebagaimana arti dalam surat al Alaq ayat ke empat.
Setelah
huruf Nun disebut, Allah melanjutkan dengan bersumpah demi pena dan apa-apa
yang mereka tuliskan. Di sini tentu memiliki makna bahwa umat Islam hendaknya
menjadi umat yang terpelajar dan selalu berdekatan dengan ilmu pengetahuan.
Karena pengetahuan kedudukannya sangat tinggi di sisi Allah. Singkatnya umat
Islam istilahnya sekarang harus melek literasi, dan selalu menjaga serta
mengembangkan tradisi keilmuan dari waktu ke waktu. Karena hanya dengan ilmulah
kemuliaan dan kejayaan umat Islam dapat kita rengkuh bersama.
Oleh
karena itu mari bersama menghidupkan dunia literasi dalam arti yang
seluas-luasnya guna mewujudkan tiga hal yang menjadi sumber dan inspirasi bagi
kehidupan manusia di muka bumi. Tiga hal tersebut adalah : “Tinta, pena, dan
tulisan”. Nun, demi qalam dan apa yang mereka tuliskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar