Bangilan, 23/9/2016- Seri kedua Cangkruk-kan Buku Komunitas Kali Kening (CBKK) di gelar di rumah Mas Rahmat Sholihin Bangilan, tepatnya selatannya kantor BRI Bangilan berjalan santai dan gayeng. Jika di edisi perdana kegiatan yang dilaksanakan adalah bedah bukunya Pramodya Ananta Toer, Jalan Raya Pos, Jalan Raya Daendels, maka edisi kedua CBKK ini lebih santai, yaitu membaca cerpen secara bergantian.
Cerpen yang dipilih adalah karya A.S. Laksana yang berjudul "Dijual : Rumah Dua Lantai Beserta Seluruh Kenangan di Dalamnya". Cerpen A.S. Laksana ini bercerita mengenai persoalan rumah tangga sepasang suami istri dengan beberapa anak dan juga pengasuhnya di sebuah rumah berlantai dua.
Banyak pelajaran yang tersurat maupun yang tersirat dari teks-teks dan susunan kalimat dari penulis yang dapat kita ambil pelajaran, banyak pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui tulisannya. Hal itulah yang menjadi tugas dari pembaca untuk berusaha mengambilnya dan mengikatnya menjadi hal yang bermakna.
Membaca adalah sebuah aktifitas penting bagi perubahan-perubahan yang terjadi di tengah masyarakat, dengan catatan membaca dengan mengambil makna dari yang dibaca, jadi bukan hanya sekedar membaca. Sebuah puisi indah dari Wiji Tukul layak untuk kita renungkan bersama :
"Apa gunanya ilmu tinggi
kalau hanya untuk mengibuli
Apa gunanya banyak baca buku
kalau mulut kau bungkam melulu
Mari membaca sebagaimana yang dimaksud oleh puisi dari Wiji Tukul yang luar biasa itu. Membaca bukan dengan diam, namun membaca dengan terus bergerak dan bergolak, demi kemaslahatan bersama. Salam membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar