Ayo
Sukseskan Gerakan Literasi Sekolah(GLS )
Joyojuwoto*
Gerakan Literasi Sekolah atau disingkat GLS yang digagas oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka menumbuhkan budaya literasi
di sekolah layak mendapat sambutan dan tindaklanjut khususnya lembaga
pendidikan baik dari tingkat SD/MI, MTs/SLTP, maupun tingkat MA/SLTA. Namun
sayang sekali gerakan ini kelihatannya kurang menarik sehingga tidak menjadi
isu yang menasional baik di media cetak maupun di media sosial. Jangankan menjadi
headline atau menjadi viral di medsos, kemungkinan masih banyak sekolah-sekolah
yang tidak tahu program ini.
Saya sendiri
mengetahui GLS dari group WA Sahabat Pena Nusantara (SPN) yang saat itu Pak
Hernowo Hasyim memaparkan mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang
berfungsi memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015.
Senada dengan itu, menarik
sekali seperti yang dikatakan oleh tokoh pendidikan Indonesia Ki Hadjar
Dewantara bahwasanya “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran,
dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat
memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita”. Dari paparan itu maka gerakan
literasi sekolah perlu disosialisasikan dan tentunya yang terpenting
dilaksanakan sesuai dengan amanat dari Permendikbud di atas.
Sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal di bawah Kemendikbud maupun yang berada di bawah
naungan Kemenag hendaknya bisa mensosialisasikan dan merealisasikan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) ini guna menjadikan seluruh warga di lembaga pendidikan
tersebut menjadi masyarakat pembelajar sepanjang hayat, sebagaimana yang
disabdakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi “Udlubul ‘ilma minal mahdi ilal
lahdi” (tuntutlah imu dari buaian hingga ke liang lahat). Salah satu kegiatan
yang dapat dilakukan dalam gerakan ini adalah membiasakan siswa untuk membaca
buku nonpelajaran selama 15 menit sebelum pelajaran awal berlangsung. Kegiatan
ini jika dilakukan secara terus menerus maka diharapkan siswa-siswi menjadi
pelajar yang cinta membaca serta dapat meningkatkan ketrampilannya dalam dunia
literasi.
Dunia literasi di
sini tidak hanya menyangkut masalah dunia baca tulis tapi lebih dari itu literasi
sebagaimana yang disebutkan dalam Deklarasi
Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan
hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO,
2003).
Gerakan
Literasi Sekolah tidak hanya melibatkan warga di lingkungan pendidikan saja
namun orang tua juga menajdi sebagai salah satu komponen yang mendukung
kesuksesan Gerakan Literasi Sekolah. Oleh karena itu mari bahu-membahu menyebarkan,
dan mensosialisasikan serta mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah di lingkungan
kita masing-masing. Untuk lebih detailnya mengenai GLS ini silahkan download
buku saku Gerakan Literasi sekolah berikut. Terima Kasih.
Unduh Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah.
Unduh Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah.
“*Joyojuwoto, lahir di Tuban, 16 Juli 1981, Anggota Komunitas Kali Kening; Santri dan Penulis buku “Jejak Sang Rasul” yang tinggal di www.4bangilan.blogspot.com.
izin comot pak guru, :D
BalasHapus:) monggo2 mas...
Hapus