Gerbang
Kata, Rumah Makna
Oleh
: Joyojuwoto
Gerbang Kata adalah
judul buku antologi puisi yang ditulis oleh penulis kondang Much. Khoiri yang
akrab dipanggil pak Emcho. Saya sengaja menggunakannya sebagai judul tulisan
memoar saya mengenai Kopdar kepenulisan yang diselenggarakan oleh komunitas literasi
Sahabat Pena Nusantara (SPN) yang diketuai oleh Ust. Husnaini. Kopdar ini
sendiri diadakan di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Pekuniran, Maesan,
Bondowoso tanggal 20 November 2016.
Dalam judul saya
terdapat dua kalimat penting yang saling berkaitan, yang pertama adalah gerbang
kata kemudian disambung Rumah Makna. Saya mengibaratkan SPN adalah sebuah
gerbang kata di mana para anggotanya mengolah kata yang akan diproduksi menjadi
sebuah tulisan. Sedang rumah makna saya ibaratkan sebagai salah satu tujuan dan
arah di mana dunia kepenulisan itu berlabuh. Pesantren Darul Istiqomah yang
diasuh oleh KH. Masruri Abdul Muhits, Lc. tempat di mana SPN kopdar, saya
ibaratkan sebagai Rumah Makna yang mempesona.
Gambaran Pondok Pesantren
Darul Istiqomah yang berudara sejuk, berpanorama indah, lingkungan yang bersih
nan asri, penghuninya yang ramah, santun dan penuh dengan iklim keilmuan dan
ketawadhuan adalah rumah makna tempat di mana nilai-nilai ukhuwwah kemanusiaan
tumbuh subur dan terjalin dengan indah. Nilai-nilai dan keilmuan pun berkembang
dengan baik dan dinamis, seperti yang saya lihat para santri sibuk belajar
dengan membaca, berdiskusi, tenggelam dalam lautan ilmu pengetahuan. Pesantren
ini menciptakan iklim dan milieu yang baik bagi pembelajar-pembelajar sejati.
Dari tulisan-tulisan
para peserta kopdar anggota SPN saya perhatikan sangat menyukai iklimnya Daris,
nama beken dari Pesantren Darul Istiqomah. Sedang saya sendiri tidak usah
ditanya, saya sangat suka, betah, dan sangat kerasan tinggal di pesantren ini. Pak
Kyai Masruri, Bu Nyai, segenap asatidz-ustadzaat beserta para santrinya berhasil
memindahkan dan mengejawentahkan alam surgawi ke bumi, dan surga itu ada di
Pondok Pesantren Darul Istiqomah.
Pengalaman kopdar di
Daris adalah pengalaman pertama saya di SPN, walau sebetulnya ini adalah kopdar
ketiga SPN. Kopdar pertama di Malang dan yang kedua di Jogja saya belum bisa
hadir. Alhamdulillah untuk kopdar yang ketiga
bismillah tawakkaltu ‘alallah saya berangkat. Perjalanan
saya dari rumah ke Daris cukup lancar, berangkat pukul 10.00 WIB sampai Daris
pukul 22.00 WIB alhamdulillah.
Saya sangat beruntung
bisa hadir di kopdar SPN yang ketiga, ketemu dengan teman, sahabat, dan
guru-guru yang hebat, lebih-lebih bisa merasakan kesejukan dan keasrian Daris
di bawah asuhan bapak Kyai Masruri Abdul Muhits, sungguh pengalaman yang sangat
berharga dan tak terlupakan.
Acara kopdarnya pun
luar biasa karena saya bisa ketemu dan menyecap ilmu dari para pakar dan tokoh
literasi nasional. Ada pak Didi Junaedi, beliau adalah penulis produktif,
setidaknya ada lima judul buku yang terbit di tahun 2016, karya-karyanya telah diterbitkan
oleh penerbit mayor dan telah banyak menghiasi toko-toko buku di seluruh
Indonesia, Pak Didi Al Brebesi yang didapuk sebagai pemateri pertama ini memberikan
materi tentang mengemas tulisan menjadi naskah buku. Selanjutnya pemateri kedua
adalah Prof Muhammad Chirzin, beliau pakarnya ilmu tafsir Al Qur’an, karyanya
sudah puluhan judul yang diterbitkan Gramedia, Pak Prof. Ini banyak menginspirasi
dalam hal penulisan buku dari Al-Qur’an, dan beliau menyampaikan materi tentang
penerbitan buku, pemateri ketiga ada pak Emcho yang memberikan materi mengenai
promosi dan menjual karya sendiri, dan tidak kalah dahsyatnya pemateri keempat,
Dr. Taufiqi Bravo, beliau seorang Kyai, motifator Nasional sekaligus pakar hipnotis yang benar-benar bravo.
Sungguh kopdar SPN di
Ponpes Darul Istiqomah Bondowoso bertabur ilmu dan pengalaman yang luar biasa,
saya bersyukur kepada Allah swt., dan berterima kasih kepada seluruh
sahabat-sahabat, guru-guru di SPN yang telah memberikan ilmu dan keteladanan
dalam hal tulis menulis, dan tentu tak lupa juga saya sampaikan penghormatan
dan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pak Kyai Masruri beserta seluruh
keluarga besar Pondok Pesantren Darul Istiqomah yang telah menyambut dan
menyediakan tempat kopdar, kami tidak dapat memberikan balasan apa-apa, kami
hanya bisa berdo’a semoga Allah swt membalas kebaikan beliau dengan balasan
yang sebaik-baiknya. Jazakumullah ahsanal jaza’.
Sungguh SPN adalah
gerbang kata yang luar biasa dan Pondok Pesantren Darul Istiqomah adalah rumah
makna yang menginspirasi kita semua. Semoga perjalanan SPN ke depan lebih baik
dan membawa manfaat bagi para anggotanya pada khususnya dan bagi bumi pertiwi
Nusantara yang kita cintai ini pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar