Mengarungi Samudra Maya Dengan Perahu
Layar Kertas
Oleh : Joyo Juwoto
Tiap segala sesuatu
di dunia ini memiliki samudera sendiri-sendiri. Agar kita tidak tenggelam di
kedalaman samudera itu, maka kita harus mempersiapkan kendaraan yang sesuai,
sebagai sarana untuk mengarungi samudera dengan kedalaman yang belum pernah
kita jajaki, dan dengan amuk gelombang pasang yang besarnya dapat mengancam
keselamatan kita.
Jika di dunia bumi
yang kita tempati ini ada samudera dengan perahu-perahu dan kapal-kapal besar
yang siap mengantarkan kita dengan selamat ke tujuan yang hendak kita tuju,
maka di dunia maya pun ada samudera ilusi yang mana kita juga membutuhkan
perahu dan kapal agar kita tidak celaka dan tenggelam di belantara samudera
dunia maya.
Tidak semua yang di
samudera itu baik, oleh karena itu kita harus memiliki pengetahuan mengenai
perahu yang mampu membantu dan membawa kita untuk mencapai apa yang kita tuju.
Jika sobat ingin selamat salah satu perahu samudera maya yang layak dan patut
kita tumpangi adalah http://perahulayarkertas.web.id/.
Perahu kertas ini di
nakhkodai oleh Mas Andhika Nur Afian, seorang yang telah mahir dan hafal seluk beluknya
samudera, dan telah merasai seberapa asin kadar garam di lautan luas. Mas
Andhika ini adalah seorang anak pesisir yang dibesarkan diantara hempasan badai
dan gelombang yang menerjang. maka tak perlu sobat khawatir menitipkan asa di
dalamnya. Nikmati setiap ruang-ruang dan labirin-labirin di perahu ini dengan
nyaman dan aman, semoga sobat semua betah di dalamnya. Dan jangan lupa
meninggalkan kesan maupun pesan untuk sohibnya.
Mengenai perahu
kertas ini ada dua hal yang saya ingat. Pertama adalah puisinya Sapardi Djoko
Damono yang sangat saya gemari, sejak saya membacanya dulu saat remaja, puisi
itu berjudul “Perahu Kertas” dalam puisinya Sapardi menulis dengan indah :
Perahu Kertas
Waktu masih
kanak-kanak kau membuat perahu
kertas dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya
sangat tenang, dan
perahumu bergoyang menuju lautan.
...
Puisi Sapardi ini sangat menyentuh dan
mengaduk perasaan kanak-kanak saya, yang memang juga senang bermain perahu-perahunan
dari kertas, rasa emosi yang sentimentil itu terasa membahagiakan dan
menentramkan. Ah perahu kertas.
Selain
mengingat puisi Sapardi yang kedua yang saya ingat dari perahu kertas adalah
judul bukunya penulis Dewi Lestari yang juga difilmkan. Salah satu quote dari
bukunya Dewi Lestari yang saya sukai
adalah :
“Karena hati tak
perlu memilih, ia
selalu tahu kemana
harus berlabuh” (Dewi Lesatari, Perahu Kertas)
Dan tentu sobat sudah
tahu, kemana memilih perahu untuk mengantarkan sobat berlabuh dengan teduh dari
kegarangan samudera maya yang tak terduga.
Ayo tarik dan angkat
tali jangkarmu sobat, bentangkan layar dan mari arungi samudra maya dengan http://perahulayarkertas.web.id .
Samudera dunia maya memang tak terduga hrus pinter menyaring informasi.
BalasHapusDan blog. Mas Andhika terbukti bebas hoax
Samudera dunia maya memang tak terduga hrus pinter menyaring informasi.
BalasHapusDan blog. Mas Andhika terbukti bebas hoax
Mantap mbah joyo, juru arus ditengah gelombang literasi yang sedang tinggi untuk mbah joyo tetap semangat, dan matur sembah nuwun atas reviewnya.
BalasHapusLuar biasa Mas, blogger adalah bagian dari dunia literasi itu sendiri...ayo pancangkan layar blogger tuban....
HapusWow, tulisannya benar2 sastra. Keren mas. *Gagal fokus
BalasHapushehe...semua tulisan adalah sastra mbak, apapun itu...karena sastra sendiri memiliki arti tulisan:)
HapusWow, saya sangat hanyut oleh tulisan mbah joyo. Bahasanya sastrawan banget...
BalasHapus#diamdiammengidolakanmbahjoyo
diam-diam menghanyutkan, hanyut di kedalaman samudera kata...
HapusSamudera yang begitu luas dan dalam
BalasHapusTerkandung berjuta keberkahan dan keindahan.
Namun di balik itu semua, jangan sampai kita terlena dan akhirnya terhanyut di dalamnya.
Nikmatilah indahnya samudera dengan berpegang pada tiang yang terpancang, dan mengikuti arus angin yang mengarahkan perahu layar kertas dalam mengarungi gelombang samudera.
Waduhh.... Aku malah terhanyut dalam tulisan mbah Joyo. 😂😂😂
Mas Andhika pancen oyeee:)
BalasHapus