Bumi
Adalah Masjid Allah
Oleh : Joyojuwoto
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda :
عن
أبي سعيد رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم : كلّ الأرض مسجد
طهور الاّ المقبرة والحمّام.
Artinya :
Diriwayatkan dari sahabat Said ra. Rasulullah saw bersabda : “Semua bumi adalah
masjid dan suci, kecuali maqbarah (kuburan) dan kamar mandi”.
Dari hadits Rasulullah di atas kita dapat mengambil
pelajaran bahwa bumi ini keseluruhannya adalah masjid, kecuali dua tempat yaitu
pekuburan dan kamar mandi. Hal ini memiliki makna bahwa di manapun kita tinggal
wajib bagi kita untuk bersujud dan ndepe-ndepe di hadapan Allah swt.
Karena pada dasarnya masjid itu berasal dari kata sajada yang artinya adalah
bersujud, dan masjid adalah dalam ilmu sharaf adalah dharful makani yang
berarti tempat untuk sujud. Di manapun tempat itu dipakai sujud berarti tempat
itu adalah bermakna masjid.
Jika bumi adalah tempat sujud, berarti di manapun bumi
kita pijak, maka menurut pemahaman saya kita boleh menjalankan shalat di
mananpun, kecuali dua hal yang sudah didawuhkan Nabi di atas, yaitu di kuburan
dan pemandian.
Syarat tempat atau bumi yang bisa dipakai menjalankan shalat
tentu juga harus memenuhi kriteria bersih dan suci, tidak ada najis yang
memungkinkan dilarangnya shalat di tempat itu. Jika ada najis yang tampak dan
menghalangi diperbolehkannya shalat, maka najis itu perlu dibersihkan hingga
bumi kembali kepada fitrahnya sebagai masjid sebagaimana yang didawuhkan oleh
Rasulullah saw.
Mengapa Rasulullah saw. berkata bahwa semua bumi adalah
masjid ?
Menurut pandangan saya, di sini Rasulullah sedang
mengedukasi umatnya agar selalu menjalankan shalat di manapun ia berada, karena
shalat adalah tiangnya agama. Shalat pun menduduki posisi yag sangat penting
dalam ajaran Islam, shalat merupakan rukun Islam yang kedua, jika seorang
muslim tidak shalat maka Islamnya batal.
Selain itu Rasulullah juga tidak ingin memberatkan
umatnya dalam menjalankan ibadah shalat, di manapun ia berada maka shalat boleh
dilakukan, baik itu saat di kendaraan, di hutan, di gunung, di tepi sungai, di
telaga, di pantai, di mall, di sekolah, di tempat kerja, atau bahkan di jalan
raya sekalipun. Kita umat Nabi Muhammad dimudahkan untuk menjadikan bumi ini
sebagai masjid tempat di mana kita bersujud kepada-Nya.
Selain sebagai sarana edukasi dan keringanan bagi umat
Islam dalam menjalankan ibadah shalat, bumi
dijadikan sebagai masjid dalam arti yang sesungguhnya juga bermakna
filosofis bahwa umat Islam janganlah berlaku sombong. Di manapun berada
hendaknya ia selalu ingat Tuhan Yang Maha Agung, sedang ia adalah seorang hamba
yang hina. Oleh karena itu ia harus selalu bersujud di manapun ia berada. Sujud
sebagai tanda kepatuhan dan ketundukan yang sepenuhnya kepada Tuhan Dzat Yang
Maha Tinggi.
Bersujud berarti sebagai makhluk kita disuruh
menyadari bahwa tidak ada yang layak untuk kita banggakan di dunia ini di
hadapan Sang Khaliq, karena semua adalah kepunyaan-Nya semata. Tidak layak
seorang hamba berlaku pongah dan sombong, Wa laa tamsyi fil ardhi maraha,
(dan janganlah berjalan di muka bumi dengan congkak dan sombong) begitu
kira-kira peringatan Tuhan.
Oleh karena itu mari selalu berfikir dan menyadari
bahwa kita ini sedang berada di masjid besar Tuhan di manapun itu kita berada, mari
selalu bersujud kepada-Nya, karena momentum yang sangat penting antara hamba
dan Tuhannya adalah saat sujud. Mari jadikan bumi yang kita tinggali ini masjid
yang kubahnya adalah gunung-gunung, lantainya bumi yang kita pijak. Kita selalu
berwudhu dengan kebaikan-kebaikan terhadap sesame makhluk Tuhan, shalat kita
adalah selalu menjalankan aktivitas kehidupan kita dengan lillahi ta’ala,
sehingga tidak terlintas di dalam hati kita berbuat yang tidak baik karena kita
selalu berada di dalam rumah besar Tuhan. Wal Ardhu Kulluhaa Masjidun.
Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar