Kali
Kening
Joyojuwoto*
Kali Kening adalah sebuah nama sungai yang membelah beberapa
kecamatan di Tuban bagian selatan, seperti Kecamatan Kenduruan, Jatirogo,
Bangilan, Singgahan, hingga terus melewati beberapa kecamatan di kabupaten
Bojonegoro hingga akhirnya bermuara di bengawan Solo.
Kali Kening menurut jenisnya termasuk sungai yang selalu mengalir walau di musim
kemarau sekalipun, sehingga secara
denotatif sungai ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan manusia baik
untuk pertanian, industri tempe, industri batu bata, hingga dipakai untuk
keperluan sehari-hari masyarakat, seperti mencuci, mandi, ngguyang sapi dan
lain sebagainya.
Manfaat dari Kali Kening tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat
luas baik yang berada di sekitar alirannya maupun yang jauh dari aliran Kali
Kening. Hal ini karena aliran Kali Kening yang berada di Desa Mundri dibendung
kemudian dibuatkan sungai sudetan yang dialirkan ke wilayah Bangilan bagian
selatan hingga masuk ke Senori.
Tampaknya Kali Kening tidak hanya memiliki manfaat secara denotatif
saja, namun makna konotatif atau makna asosiatif yang timbul akibat dari munculnya sebuah komunitas literasi para
pemuda di Bangilan dan sekitarnya akan segera melambungkan nama Kali Kening.
Walau saat ini komunitas itu masih sebatas di group Whatshap, namun tampaknya
geliat dari komunitas ini mulai dirasakan getarannya. Suara kalam mulai
berderit menggoreskan tinta emasnya, mencipta sebuah karya yang dapat dirasakan
manfaatnya untuk masyarakat Bangilan di sekitar pada khususnya dan bumi serta
langit Nusantara tentunya.
Adalah Ikal Hidayat Nur nama pena dari Misbakhul Munir seorang
penulis cerpen dan penulis puisi kondang yang tinggal di Bangilan, yang pertama kali
membuat group komunitas Kali Kening. Di Fans Pagenya Kang Ical panggilan
akrabnya menuturkan bahwa :
“Komunitas Kali Kening adalah komunitas literasi milik warga Tuban
bagian selatan : Kenduruan, Jatirogo, Bangilan, Singgahan, dan Senori. Kali
Kening sendiri memiliki filosofi : Kali atau sungai yang melambangkan sesuatu
yang mengalir dan bergerak, semoga komunitas ini nantinya akan dinamis dan
anggotanya produktif dalam berkarya. Sedangkan Kening berasal dari kata bening,
bersih, suci. Mudah-mudahan komunitas ini dan karya-karya yang diproduksi
anggotanya senantiasa menginspirasi sesama.”
Harapan saya dan tentu harapan kita semua ke depan komunitas ini
mampu menjadi salah satu roda penggerak pena literasi di Bumi Tuban yang kita
cintai ini. Senada seperti apa yang disampaikan oleh Pramodya Ananta Toer bahwa
menulis adalah sebuah keberanian, maka saya ajak anda semua untuk menulis.
Berani !!!.
“*Joyojuwoto, lahir di Tuban, 16 Juli 1981, Anggota Komunitas Kali
Kening; Santri dan Penulis buku “Jejak
Sang Rasul” yang tinggal di www.4bangilan.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar