Inilah
Tafsir AL Iklil Surat
Al Maidah Ayat 51
يأيّها الّذين آمنوا لا
تتّخذ اليهود والنّصرى أولياء بعضهم أولياء بعض, ومن يتولّهم منكم فإنّه منهم, إنّ
الله لا يهدى القوم الظالمين (51)
51.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Dalam tafsirnya KH. Misbah Zainil Mustofa, seorang ulama ternama dari
Bangilan Tuban menjelaskan mengenai kandungan surat Al Maidah ayat 51, beliau
berkata :
“Hai wong kang podo iman, sira kabeh ojo podo nggawe wong Yahudi
lan wong Nasrani dadi kekasih nira, tegese kanca kang sira percaya gandeng karo
nindakkake hukume Allah SWT. Sebagian sangking wong Yahudi lan
wong Nasrania
iku dadi kekasihe sakwenehe, tegese sji-sijine wong Yahudi lan wong Nasrani iku
bantu membantu ana ing persoalan agamane”
Mbah Bah, membuka penjelasan tafsirnya dengan sebuah
ayat Al Qur’an, surat Al Baqarah ayat 20.
“Kita harus selalu mengingat Dawuhnya
Allah
SWT yang berbunyi
:
ولن ترضى عنك اليهود ولا
النّصرى حتّى تتّبع ملّتهم
Artinya
: “Orang Yahudi dan orang Nasrani (Kristen) itu tidak akan pernah ridho, tidak
akan suka hatinya hingga kamu mengikuti agama mereka”.
Diriwayatkan
oleh Abu Musa Al Asy’ari yang diangkat sebagai gubernur Basrah oleh khalifah
Umar bin Khattab, Abu Musa berkata kepada Umar : “Wahai Khalifah Umar, saya Ini
memiliki juru tulis orang Nasrani. Umar pun menanggapi : “Apa perlunya engkau
memiliki juru tulis seorang Nasrani ? mengapa tidak mengambil orang Islam saja
? Apa engkau tidak pernah mendengar firman Allah SWT yang berbunyi :
يأيّها الّذين آمنوا لا
تتّخذ اليهود والنّصرى أولياء بعضهم أولياء بعض...
Aku
matur : “Dia memang menganut Kristen, saya hanya mengambil manfaat dari
kepandaiannya menulis saja” Umar pun berkata dengan tegas : “Saya tidak akan
memuliakan orang Nasrani, karena Allah sendiri sudah merendahkan orang Nasrani,
dan saya tidak akan mendekati orang Nasrani, karena Allah sudah menjauhkan
orang Nasrani dari kita. Saya pun berkata :“Persoalan-persoalan negeri Basrah
tidak akan sempurna jika tidak melibatkan orang-orang Nasrani” Umar kemudian
menjawab : “Jika seandainya orang Nasrani itu meninggal dunia, siapa yang akan
engkau jadikan juru tulis ?
Demikian
tafsir surat Al Maidah ayat 51 dalam tafsir Al Iklil yang ditulis oleh seorang
ulama yang wira’i dari Bangilan Tuban. Terlepas dari perdebatan-perdebatan politik
yang terjadi saat ini, kiranya umat Islam memang perlu merenungi kembali apa
yang diajarkan oleh salafus sholih guna kemaslahatan umat Islam khususnya dan
kemaslahatan dunia pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar