Mutiara
Surat Al Kautsar
Surat Al Kautsar adalah surat yang diturunkan Allah di Makkah, surat ini
cukup singkat, yaitu terdiri dari tiga ayat saja. Kata Al Kautsar ini disebut
di ayat yang pertama. Arti dari ayat yang pertama adalah : “Sesungguhnya
kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (al-Kautsar).”
Kata al-Kautsar sendiri memiliki banyak pengertian,
ada yang menafsiri al-Kautsar adalah sebuah sungai di sungai yang ada di surga,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim dari Anas bin Malik,
yang menceritakan bahwa suatu ketika para sahabat Nabi sama duduk bersama
beliau, tiba-tiba Nabi tersenyum. Maka para sahabat bertanya tentang sebab
senyuman itu. Nabi menjawab bahwa beliau baru saja mendapat wahyu. Lalu beliau
membaca surat al-Kautsar. Nabi kemudian bertanya : “Taukah kalian, apa
al-Kautsar itu ? “ “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu, jawab para sahabat. Nabi
kemudian menjelaskan, “Ia adalah sungai di surga yang dianugerahkan Tuhanku
kepadaku. Di sana terdapat kebajikan yang banyak.”
Telaga Kautsar itu tempatnya ada di alam mahsyar,
barangsiapa yang diperkenankan untuk mimum air telaga Kautsar, maka ia tidak
akan pernah haus untuk selamanya. Walaupun orang tersebut dimasukkan ke dalam
neraka. Ada ulama tafsir yang berkata : Arti dari kata al-Kautsar itu adalah
kebaikan, maksudnya adalah banyaknya nikmat yang sangat menggembirakan Nabi
Muhammad SAW. Seperti kedudukan beliau sebagai Nabi dan Rasul, kitab Al Qur’an
yang menjadi tuntunan hidup manusia sedunia, ijin syafaat, keturunan Nabi,
orang-orang yang mengikuti Nabi dan membela agama Nabi, dan para ulama-ulama
ummatnya, serta lain-lainnya.
Menurut Ikrimah al-Kautsar adalah bermakna
“nubuwwahnya Nabi”, menurut al-Hasan al-Kautsar adalah “al-Qur’an”, menurut
al-Mughirah adalah “nikmat Islam”, sedang menurut Husin bin Fadhal memaknainya
sebagai “kemudahan syariat Islam.”
Dalam tafsir Al Iklil, ayat ini turun berkenaan
dengan ucapan seorang kafir Makkah yang bernama Al Ash bin Wail saat putra Nabi
Muhammad SAW meninggal dunia. Al Ash berkata-kata kepada para penduduk Makkah
bahwa Muhammad telah “abtar”, maksudnya telah terputus keturunannya.
Kemasyhuran dan kemuliaannya (jika ia mati) sebentar lagi pasti akan hilang.
Tidak akan ada yang meneruskannya, karena anak lelakinya telah meninggal dunia.
Ayat ini memberikan penjelasan bahwa keturunan Nabi
Muhammad SAW tidak terputus hingga masa sekarang dan masa yang akan datang.
Diceritakan dari Abdullah bin Umar bin al Ash Ra.
Beliau berkata : “Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Telagaku itu
panjangnya ditempuh dalam masa satu bulan, airnya lebih putih dibanding susu,
baunya lebih harum dibanding minyak misik, gayungnya seperti bintang-bintang di
langit karena banyaknya, barang siapa yang meminum seteguk dari air telagaku
maka ia tidak akan haus untuk selamanya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau
berkata : Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, yang artinya : Demi Allah yang
menguasai diriku, besok saat hari kiamat, Saya pasti akan menolak
orang-orang dari meminum air telagaku,
seperti seseorang yang mencegah onta orang lain untuk meminum dari wadah air
ontanya. Syekh Ibnu Abdil Bar berkata : Setiap orang yang membuat bid’ah dalam
agama (bid’ah i’tiqadiyyah) seperti kelompok Khariji dan kelompok Rafidhah itu
termasuk kelompok yang ditolak dari meminum air telaga Kautsar. Begitu juga
orang-orang dholim yang melampaui batas dholimnya, dan juga orang-orang yang
terang-terangan melakukan dosa besar semua itu dikhawatirkan termasuk golongan
orang-orang yang ditolak seperti dalam hadits ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar