Inilah
Keuntungannya Jika Kamu Sakit
Oleh : Joyojuwoto
Sakit adalah siklus
wajar yang dialami oleh seseorang, hampir mayoritas manusia tertimpa yang
namanya sakit, baik itu yang skalanya ringan mulai dari flu, sakit kepala,
panas badan hingga mungkin yang berat seperti tumor ganas, kanker, diabetes dan
lain sebagainya. Kondisi sakit yang menimpa seseorang pada hakekatnya adalah
ujian yang diberikan oleh Allah swt kepada hamba-hambanya. Ketika kita tertimpa
musibah berupa sakit hendaknya kita bersabar dan berikhtiar untuk meminta
kesembuhan kepada Allah swt melalui pengobatan dan do’a.
Selain sebagai ujian
sakit pada hakekatnya juga merupakan nikmat dari Allah swt dalam bentuk lain.
Dengan sakit bisa jadi seseorang lebih selamat dan menjadi lebih baik dibanding
kondisi sehatnya. Karena seorang hamba tidak pernah tahu rahasia di balik Allah
memberikan rasa sakit kepadanya. Bagaimanapun kondisi seseorang yang terpenting
ia bisa bersabar dan bersyukur serta berprasangka baik kepada-Nya.
Jadi yang terpenting
bagi seorang hamba sebenarnya bukan saat sakit atau saat sehatnya ia, namun
sampai di mana kondisi seorang hamba mampu mendekatkan dirinya kepada Allah
swt. Sebenarnya ada beberapa keuntungan
yang dapat dipetik bagi seorang yang sakit, keuntungan itu diantaranya adalah :
1.
Terhapusnya
dosa
Dalam
surat Asy-Syura ayat 30 Allah swt berfirman :
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ
مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (٣٠)
30. dan apa saja musibah yang
menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
Ketika seseorang terkena musibah termasuk di
dalamnya adalah sakit, maka Allah swt akan memaafkan sebagian besar dosa-dosa
hamba, bukankah dengan dihapuskannya dosa-dosa di dunia maka Allah sebenarnya
sedang memberikan anugerah yang tidak terkira di kehidupan seorang hamba asal
ia bersabar dengan sakitnya dan tidak mengeluh dan berputus asa dari
rahmat-Nya.
Dalam sebuah riwayat hadits juga dijelaskan, jika
seorang hamba sedang sakit maka Allah memerintahkan kepada empat Malaikat untuk
mendatanginya. Malaikat pertama bertugas mengambil kekuatannya sehingga ia
lemah, Malaikat kedua mengambil rasa lezatnya makanan yang ia makan, Malaikat
ketiga mengambil cahaya wajahnya, sedang Malaikat yang keempat bertugas
mengambil dosa-dosanya. Jika seorang hamba telah sembuh dari sakitnya, maka
Allah memerintahkan Malaikat-malaikat tadi untuk mengembalikan apa yang telah
diambilnya kecuali malaikat yang keempat.
2.
Bukti
Cinta Allah Kepada Hamba
Cinta
Allah kepada seorang hamba tidak melulu diwujudkan dalam bentuk anugerah
kenikmatan. Kadang bukti cinta Allah bisa berupa rasa sakit yang diberikan-Nya
kepada hambanya. Nabi Ayub adalah seorang Nabi yang menjadi kekasih dan
kecintaan Allah swt. Beliau diuji dengan derita dan sakit yang terus menerus
menimpanya. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda :
إن الله إذا أحبّ عبدا
إبتلاه
Artinya : Jika Allah mencintai seorang hamba maka hamba itu akan
diujinya.
Jadi ketika seorang mengalami sakit, maka berbaik
sangkalah kepada Allah, bahwa Allah swt sedang benar-benar mencintainya.
3.
Sarana
Instropeksi Diri
Seorang yang tertimpa suatu penyakit akan merasa ia
sedang butuh kepada sesuatu. Lha perasaan butuh inilah yang menjadikan
seseorang instropeksi diri. Ternyata dia bukanlah manusia super yang tidak
membutuhkan orang lain. Perasaan super atau sombong karena dia tidak pernah
sakit sangat berbahaya sekali. Seperti Fir’aun yang selama hidupnya tidak
pernah merasakan sakit sehingga ia mendakwakan diri sebagai Tuhan.
Oleh karena itu rasa sakit yang diderita oleh
seseorang harus bisa mendekatkan dirinya kepada Allah swt, dengan demikian
sakitnya akan berpahala dan menjadikannya dicintai Tuhan.
4.
Allah
mengangkat Derajad Orang yang Sakit
Dalam
sebuah riwayat dari Ibnu Abbas Ra, beliau bertanya kepada seorang sahabatnya,
“Maukah kamu saya tunjukkan seorang wanita penduduk surga ?, sahabatnya
menjawab “Ya”. Lalu Ibn Abbas menceritakan, “Wanita tersebut adalah seorang
wanita berkulit hitam yang dating kepada Rasulullah saw kemudian berkata :
“Wahai Rasulullah saw, aku terkena penyakit ayan (epilepsy) dan pakaianku tersingkap ketika penyakitku
kambuh, maka doakanlah kesembuhan untukku wahai Rasulullah”, kata wanita itu kepada Nabi. Kemudian Rasulullah saw menjawab : “Jika engkau mau bersabar maka bagimu
surge, dan jika engkau mau akan aku doakan kesembuhan untukmu,”. Wanita
tersebut menjawab, “Aku bersabar wahai Rasulullah, tapi pakaianku tersingkap
ketika aku kambuh, maka doakan agar pakaianku tidak tersingkap,” maka
Rasulullah mendo’akan untuknya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari riwayat hadits yang panjang di atas bisa kita
ambil kesimpulan jika seseorang terkena sakit dan ia bersabar serta ridho atas sakitnya maka Allah akan
mengangkat derajad orang tersebut dan menempatkannya ke dalam surga-Nya. Amin.
“*Joyojuwoto, lahir di Tuban, 16 Juli 1981, Anggota Komunitas Kali Kening; Santri dan Penulis buku “Jejak Sang Rasul” bisa dihubungi di WA 085258611993
bermanfaat sekali, nice gan..
BalasHapusWarbiaza...
BalasHapusTerima Kasih ya Boss:)
BalasHapus