Apalah Arti Sebuah
Nama
Apalah arti sebuah nama begitu
kira-kira yang diucapkan oleh William Shakespeare, bagi sastrawan dan budayawan
asal Inggris nama tidaklah penting karena nama tidak merubah apapun dari dzat bendanya. “What’s is an Name ? That
Which we call a rose by any other name would smell as” “Apalah arti sebuah nama
? Andaikata kamu meberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau
wangi.” Mawar tetaplah mawar yang berbau wangi walau orang menyebutnya dengan
nama lain. Begitulah kira-kira perkataan dari Shakespeare.
Sebenarnya tidak ada yang salah
apa yang diucapkan oleh Shakespeare, karena pada hakekatnya ia sedang berbicara
mengenai esensi suatu benda. Kejujuran dan kemurnian yang menjadi cara
berfikirnya sehingga ia tidak memiliki prasangka yang tidak baik mengenai
sebuah nama. Shakespeare sedang memandang isi bukan kulit, Shakespeare sedang
mengajarkan kemurnian, keaslian, bukan hanya sekedar topeng dan lip service
semata. Lebih penting lagi perkataan dari Shakespeare ini juga ada latar
belakangnya, ada asbabul kalamnya, jadi tidak bisa kita tafsirkan tanpa
memenuhi dan menyertakan unsur-unsur pembentuknya.
Lalu benarkah nama memang tidak
penting sama sekali ?
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa
nama sangatlah penting bagi sebuah penyebutan. Nama adalah tanda, nama adalah
doa begitu kepercayaan yang dianut secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa.
Tidak heran dalam memberikan nama kepada anaknya masyarakat Jawa sangat
hati-hati, selain itu memberi nama pada anak tidak sekedarnya saja bahkan ada
semacam ritual khusus untuk memberikan nama bagi anaknya. Jika nama itu cocok
maka akan dipakai namun jika dalam pemberian nama kok si anak sesudah itu sering
sakit-sakitan biasanya namanya akan diganti dengan yang lebih cocok, agar si
anak tidak lagi sakit.
Secara ilmiah entah nyambung
entah tidak namun seperti itulah kepercayaan dan fakta yang ada di
tengah-tengah masyarakat. Semisal nama Koesno yang diganti menjadi Soekarno
karena sakit-sakitan, semenjak diganti menjadi Soekarno Koesna tidak lagi
sering mengalami sakit. Bayangkan jika dulu nama Koesno tidak diganti belum
tentu ia menjadi presiden, karena presiden pertama Indonesia bukan Koesno tapi
Soekarno.
Harapan dan doa kebaikan
disematkan orang tua melalui sebuah nama kepada anak-anaknya agar kelak mereka
menjadi manusia-manusia yang mereka idam-idamkan. Ada orang tua yang ingin
anaknya kaya maka diberi nama Soeharto, ada yang ingin punya anak cantik
seperti bunga-bunga maka diberi nama Kinanthi, Sekar Arum, Dahlia dan lain
sebagainya. Itulah arti dan makna sebuah nama bagi masyarakat Jawa.
Dalam pandangan Islam nama pun
sangatlah penting sekali. Rosulullah SAW menganjurkan umat Islam jika memberi nama
pada anak maka berilah nama yang terbaik dan menghindari pemberian nama yang
jelek.. Hal ini terlihat dari larangan Rosulullah SAW memberikan nama yang
memiliki makna tidak baik seperti nama Harb (perang). Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Umar Rosulullah SAW bersabda : “Diantara nama kalian
yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.”
Rosulullah SAW sangat-sangat
memperhatikan urusan umat Islam hingga hal-hal yang kecil semisa pemberian nama
bagi seorang anak. Rosulullah SAW sendiri juga banyak mengubah nama-nama yang
memiliki arti tidak baik diubah menjadi yang lebih baik semisal nama Ashiyah
(artinya orang yang bermaksiat) menjadi Jamilah (artinya cantik atau indah),
mengubah nama Ashram (artinya tandus) menjadi Zar’ah (artinya subur), mengubah
nama Hazan (artinya kesedihan) menjadi Sahal (artinya kemudahan). Dan masih
banyak lagi nama-nama yang tidak baik diganti yang lebih baik.
Dalam ibadah haji zaman dahulu
masyarakat Indonesia juga ada tradisi mengubah nama dari sebelum berangkat haji
dan sesudah melaksanakan ibadah haji. Semisal nama Muhammad Darwis menjadi Haji
Ahmad Dahlan, Yatmin menjadi Haji Yusuf, Alex menjadi Ali dan lain sebagainya.
Namun era sekarang tradisi mengubah nama
sesudah melaksanakan ibadah haji sudah tidak marak lagi mengingat nama-nama
sekarang sudah bagus-bagus dan indah sehingga tidak perlu diubah.
Demikianlah pentingnya sebuah
nama dalam pandangan dan kepercayaan masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan
menurut ajaran agama Islam. Kesemuanya itu adalah usaha dan doa serta niat
tabarrukan seseorang terhadap kebaikan, karena siapa yang berniat baik tentu
Allah SWT akan memperkenankan niat baiknya. Sekian. Joyojuwoto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar