Dahsyatnya
Sakit Gigi
Oleh
: Joyo Juwoto
Pernahkah
Anda sakit gigi? Jika belum saya berdoa kepada Tuhan, semoga Anda tidak usah
mengalami yang namanya sakit gigi. Namun dari beberapa orang yang saya tanya,
hampir kebanyakan pernah mengalami yang namanya sakit gigi. Cuma kadar sakit
gigi itu ternyata beda-beda, ada yang
sakit sekedarnya saja, ada yang sakit benar-benar sakit sehingga membuat si
penderita sakit gigi guling-guling menangis tak tertahankan.
Saya
sendiri baru kali ini terserang sakit gigi dan sakitnya bukan bohongan, benar-benar
sakit. Hampir tiap orang saya tanyai, apakah pernah sakit gigi atau tidak. Jika
pernah, maka pertanyaan saya lanjutkan bagaimana rasanya dan diobati dengan
apa. Jawabannya ternyata beda-beda, begitu pula dengan proses pengobatan dan
penyelesaian dari sakit gigi pun beragam.
Salah
satu teman yang saya tanya tentang sakit giginya dijawab, rasanya seperti
dipukuli palu kepalanya, ada pula yang hanya menjawab dengan ringisan saja, saya
bisa menafsirkan mungkin dia tidak bisa menggambarkan betapa menderitanya sakit
gigi, bahkan ada yang terang-terangan mengatakan bahwa sakit gigi itu ibarat
neraka dunia. Wuihh! maha dahsyat benar sakit gigi dengan segala penderitaannya.
Pas
gigi saya sakit, tentu saya berikhtiar untuk mencari obat. Dari saran teman
yang pernah sakit gigi katanya disuruh membelikan pil sakit gigi di apotik. Satu
butir saja insyallah sembuh, katanya. Harganya per butir tujuh ribu rupiah.
Saya pun akhirnye membeli dua butir pil sakit gigi yang besarnya seukuran biji
jagung berwarna agak coklat. Setelah saya minum ternyata tidak ada efeknya sama
sekali, gigiku masih ngilu, pedih, dan sakit sekali.
Pil
kedua sudah tidak saya minum, karena satu butir pertama yang saya minum tidak
ada efeknya sama sekali. Karena tiada perubahan, akhirynya saya mencoba resep lain
yang juga disarankan oleh seorang teman. Kali ini resepnya langsung tiga pil
sekali minum. Tiap hari saya harus minum dua kali. Pagi dan sore hari. Saya
dibelikan resep ini oleh istri saya di apotik. Alhamdulillah, sekali minum
resep kali ini sangat manjur, tidak berselang lama rasa sakit gigi perlahan mereda
dan hilang sama sekali. Ajaib.
Resep
kedua yang saya minum ini meredakan sakit gigi saya selama tiga hari. Dan
selama itu pula obat itu saya minum. Setelah hari keempat saya sudah tidak
minum lagi. karena merasa sudah sembuh.
Tak
dinyana tak disangka, setelah saya tidak minum resepnya, gigi saya sakit
kembali. Bahkan lebih dahsyat sakitnya. Saya yang pada dasarnya tidak menyukai
obat kimia menjadi kebingungan, apa yang harus saya lakukan untuk meredakan
sakit gigi yang datang kembali. Apakah harus saya belikan resep seperti kemarin
dan meminumnya kembali?
Karena
rasa sakit yang tak tertahankan, akhirnya saya pergi ke dokter gigi. Saya ingin
sembuh, dan saya harus berikhtiar lagi, demi kesembuhan gigi saya. Setelah
menunggu beberapa saat, saya pun dipersilakan masuk. Saya ditanya tentang sakit
gigi saya dan tentang obat apa saja yang telah saya minum. Saya pun menceritakan
daftar riwayat obat yang telah saya konsumsi.
Saya
sempat dinasehati oleh bu dokter karena minum obat tanpa resep dari dokter. Katanya
kasian dengan ginjal saya, jika minum obat tanpa resep dokter. Karena pada
dasarnya obat adalah racun, jika diminum sembaranan dan tanpa resep bisa
membahayakan organ tubuh kita. Begitu nasehat beliau.
Bu
dokter gigi kemudian memeriksa gigi saya, beliau berkata kemungkinan gigi saya ada
yang berlubang katanya. Saya pun diberi obat dan disuruh mengkonsumsi selama
tiga hari. Jika sudah sembuh disuruh datang
kembali untuk menjalani proses penambalan gigi agar kumannya tidak masuk dan
merusak jaringan syaraf gigi. Saya hanya mengangguk dan mengiyakan saja,
kemudian saya pun pulang dengan membawa obat yang diberikan oleh bu dokter gigi.
Saya
berharap semoga setelah dari dokter gigi rasa sakit yang saya derita reda.
Karena dokter tentu telah dibekali pengetahuan yang cukup tentang penyakit sakit
gigi seperti yang saya derita. Demikian harap dan do'a saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar