Suwuk,
Obat Dokter dan Sakit Gigi
Oleh
: Joyo Juwoto
Suwuk
adalah istilah pengobatan suatu penyakit atau menyelesaikan suatu masalah
tertentu dengan wasilah do’a. Selain doa
biasanya seorang yang ahli suwuk menggunakan media tertentu untuk nyuwuk
pasiennya. Media yang dipakai bisa air, daun, bunga, tanah, amalan, maupun
doa-doa yang harus di baca oleh orang yang meminta suwuk dengan bilangan
tertentu.
Sebagai
seorang yang pernah nyantri, saya sangat kenyang dengan yang namanya suwuk,
baik itu minta disuwuk maupun nyuwuk sendiri. Untuk opsi nyuwuk sendiri ini
hanya saya pakai untuk urusan pribadi saya, bukan nyuwuk orang lain. Saya
jelaskan demikian karena khawatir setelah tulisan ini saya posting banyak yang
datang ke saya untuk minta disuwuk. Hal ini tentu akan membuat saya kalang
kabut, karena selaian memang tidak bakat nyuwuk, saya juga tidak punya
keberanian untuk nyuwuk orang lain.
Kali
ini saya ingin menceritakan suwuk yang berkenaan dengan sakit gigi yang saya
alami beberapa pekan yang lalu. Karena berbagai macam obat telah saya minum dan
berbagai saran dari teman-teman yang pernah sakit gigi telah saya jalankan
dengan patuh, bahkan saya juga pergi ke dokter untuk dikasih resep obat sakit
gigi, namun ternyata sakit gigi saya belum sembuh-sembuh juga, maka saya terus
mencari informasi tentang obat sakit gigi yang saya alami.
Sebagai
makhluk ikhtiar terus saya lakukan, doa-doa kepada Allah Swt pun saya
panjatkan. Saya berusaha kyusu’ dalam berdoa, dalam shalat, pasrah kepada
Allah, dan memohon kesembuhan sakit gigi yang saya derita. Saya yakin manusia
berkewajiban berusaha, sedang kesembuhan hanyalah milik Allah semata. Ya
begitulah, kadang manusia akan mendekat kepada Allah jika ia punya masalah.
Jika masalah yang mendera selesai kadang juga akan kembali lupa kepada Tuhan.
Setelah
saya bertanya ke sana ke mari, akhirnya saya mendapatkan saran untuk nethekna
untu (istilah yang dipakai dalam pengobatan sakit gigi) di Pak Ud, sebut
saja begitu. Menurut informasi yang saya dapat, media yang dipakai adalah bonggol
dari tanaman pandan berduri. Entah bagaimana caranya saya sendiri juga belum
bisa membayangkan.
Dengan
semangat empat lima dan semangat NKRI harga mati, setelah pulang dari sekolah
saya pun meluncur ke tempat Pak Ud. Jodoh memang tidak ke mana, asam di gunung,
garam di laut akhirnya pun ketemu jua di belanga. Begitu kira-kira para
pujangga menulis moment pertemuanku dengan dengan Pak Ud si tukang thethek
untu.
Setelah
memperkenalkan diri, saya pun menyampaikan maksud kedatangan saya siang itu. Pak
Ud dengan wajah yang ramah dan senyumnya yang merekah saya dipersilakan duduk
dan menunggu. Beliau kemudian mempersiapkan peralatan untuk prosesi nethek
untu dengan media pandan duri yang telah diambilnya.
Saya
hitung ada sekitar sembilan batang pohon pandan yang diambilnya. Kemudian
beliau menata selang air dari kran. Sebagai pasien yang baik dan penurut, saya
hanya diam menunggu dan tidak banyak bertanya.
Setelah
selang tersalurkan dengan kran dan airnya telah mengalir saya disuruh duduk
dengan badan condong ke depan. Satu persatu pohon pandan itu ditempelkan di
pipi di mana gigi saya sakit. Setelah itu pohon pandan yang menempel di pipi
saya disiram dengan air dari selang tadi. Saya tidak tahu dan tidak mendengar
doa atau mantra apa yang dibaca oleh Pak Ud.
Sepersekian
menit air dari selang itu terus dialirkan di pipi saya. Saya hitung waktu pipi
saya disiram air sekitar 70 kali hitungan. Setelah itu air selang pun diletakkan.
Kemudian Pak Ud memreteli helai demi helai daun pandan hingga tersisa
batangnya saja. Batang itu kemudian dilepaskan dari pipi saya dengan perlahan.
Saya tetap tidak tahu doa apa yang di rapal oleh Pak Ud.
Setelah
batang itu dilepaskan pipi saya diusap dengan songkok hitam yang dipakai oleh
Pak Ud. Aneh bin ajaib, ada banya ulat-ulat gigi kecil-kecil yang menempel di
songkok beludru hitam itu. Prosesi nethek untu dilakukan berulang kali
hingga seluruh batang pandan yang jumlahnya sembilan habis.
Di
putaran terakhir, saya melihat dua ekor
ulat gigi yang lebih besar dari sebelumnya. Kata Pak Ud itu mungkin babonnya. Setelah
prosesi nethek untuk selesai, saya pun diberi air satu botol oleh Pak Ud untuk
saya minum dan sisanya saya bawa pulang untuk diminum di rumah.
Selain
memberikan air, Pak Ud juga berpesan agar saya tidak makan yang pedas-pedas,
terkhusus untuk tiga hari ke depan. Saya pun mengiyakan pantangan yang
dinasehatkan oleh beliau. Setelah itu saya pun pulang. Rasa sakit yang saya
derita memang masih terasa, namun berangsung reda. Mungkin karena ulat giginya sebagai
biang sakit gigi sudah keluar dipancing dengan bonggol pandan duri, sehingga
rasa sakitnya makin menghilang.
Saya
bersyukur sakit gigi yang tak terkirakan yang saya derita beberapa hari sedikit
demi sedikit mulai mereda. Padahal sebelumnya dengan berbagai macam obat yang
saya minum tidak memberikan efek sama sekali. Obat dari dokter gigipun ternyata
belum berjodoh dengan penyakit gigi saya.
Alhamdulillah
berkat wasilah suwuk sakit gigi yang saya derita akhirnya diberi kesembuhan
oleh Allah Swt. hingga tulisan ini saya buat gigi saya sudah tidak sakit lagi.
Amalan Penyembuh Sakit Gigi Berupa Video Doa Sakit Gigi Atau Quran Sakit Gigi
BalasHapusDoa Sakit Gigi Atau Quran Sakit Gigi Diamalkan Dan Dilihat Oleh Lebih Dari
102K (102000) Orang
Doa Sakit Gigi Atau Quran Sakit Gigi Sudah Dilihat Lebih Dari 102K (102000) Orang
Mengamalkannya Doa Sakit Gigi Atau Quran Sakit Gigi Sudah Terbukti Manjur Dan Ampuh
Link Berikut Ini Untuk Tahu Cara Pengamalannya Doa Sakit Gigi Atau Quran Sakit Gigi
https://s.id/sgigi