Inilah Nasehat KH. Muchit
Muzadi Al Bangilani
Oleh : Joyo Juwoto
Siapa yang tidak
kenal salah satu Kiai kharismatik
kelahiran asli dari Bumi Bangilan Tuban, sosok Kiai yang sederhana, tawadhu’ dan
ikhlas. Mbah Muchit adalah salah seorang Ulama NU yang tahu banyak tentang NU
dengan segala isinya. Menurut K.H. M.A. Sahal Mahfudh, mbah Muchit itu orang
yang tahu seperti apa NU, kemana NU, dan bagaimana seharusnya NU. Pokoknya Mbah
Muchit adalah sosok yang mengerti NU sak jerohane.
Tidak aneh memang
jika mbah Muchit mengerti benar organisasi kemasyarakatan terbesar di Nusantara
ini, karena beliau masuk NU tahun 1965 yaitu sejak masa Mbah Muchit menjadi
santri hadratus Syekh di pondok pesantren Tebu Ireng Jombang. Saat itu untuk
masuk menjadi anggota NU membayar iuran sebesar 25 sen, sedang uang syahriyah
yang harus dibayarkan adalah sekitar 20 sen. Kartu tanda keanggotaan NU mbah
Muchit saat itu ditanda tangani langsung oleh Mbah Abdul Wahab Chasbullah.
Oleh karena itu,
karena pengetahuan mbah Muchit tentang NU telah khatam, dan juga karena
kedekatan mbah Muchit dengan tokoh-tokoh kunci NU, serta telah masuk NU sejak
awal, maka mbah Muchit ini layak
dijuluki sebagai Kiai pakar Khittah NU. Tidak jarang banyak tokoh-tokoh
NU yang berkonsultasi dengan mbah Muchit tentang ke-NU-an, karena beliau memang
mengerti luar dalam apa itu NU.
Oleh karena itu, para
kader dan tokoh NU sebagai generasi penerus perjuangan para Ulama Nahdlatul
Ulama untuk terus belajar dan meneladani nilai-nilai kearifan yang dicontohkan
oleh Ulama-ulama terdahulu.
Salah satu pesan yang
selalu disampaikan dan diwanti-wanti oleh Mbah Muchit Muzadi untuk warga NU
bahwasanya NU adalah tempat ndandakno awak “memperbaiki diri” bukan
tempat rebutan iwak “tempat berebut rezeki”. Masuk NU harus dengan
ikhlas untuk memperbaiki diri, bukan karena pamrih untuk mengais rezeki,
demikian pesan yang disampaikan oleh Mbah Muchit Muzadi seorang Kiai kelahiran
Bangilan Tuban yang kini tinggal dan menetap di dekat Masjid Sunan Kalijaga
Jember hingga akhir hayat beliau. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah
Swt, dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. Aamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar