Mbolang
Bareng Kawan Blogger Tuban
Oleh
: Joyo Juwoto
Urusan
mbolang adalah kesukaan saya, walau hanya menjadi pembolang kelas lokal di
Tuban, namun di situ saya merasa bahagia. Bersepeda ria menjelajahi
tempat-tempat yang menyenangkan, blusukan ke alam liar, melihat-lihat
pemandangan, dan tentu yang tidak boleh ditinggalkan adalah ritual mencicipi
kuliner saat mbolang.
Kemarin
saya berkesempatan kopdar dan mbolang bareng dengan salah satu kawan blogger
Tuban ke tempat wisata yang baru ngehits di Tuban, Sendang Asmoro di desa
Ngino. Kawan blogger saya ini namanya Cak Jun, rumahnya Tlogowaru Merakurak.
Ketepatan
Cak Jun yang saat itu sedang nganggur menunggu shift kerja, sehingga pemuda yang
bekerja di pabrik semen ini punya waktu mbolang. Setelah janjian via whatshap
akhirnya kami bertemu di masjid Al Falah Tuban.
Setelah
bertemu tanpa babibu kami pun berangkat dengan bermotor ke lokasi Sendang
Asmoro. Sekitar 20 menitan dari kota Tuban, sampailah kami di lokasi sendang.
Sambil
mencicipi segarnya es dari warung, di bawah rindangnya pohon trembesi yang
cukup besar yang ada di lokasi sendang, kami mengorek informasi mengenai tempat
wisata yang baru saja diresmikan oleh Bapak Bupati Tuban.
Menurut
penuturan warga, sendang itu adalah sumber utama pengairan warga sekitar. Warga
sekitar juga memanfaatkan mata air sendang itu untuk kebutuhan rumah tangga.
Caranya mereka memasang pompa air di sekitar mata air, kemudian dialirkan ke
rumah-rumah. Saya lihat hampir sekitar 50an lebih pompa air dipasang di dekat
mata air.
Di
sendang itu biasanya setelah masa panen, oleh masyarakat sekitar digelar
manganan dengan hiburan tayub. Di dekat sumber terdapat cungkup kecil yang
biasanya dipakai untuk menaruh sesajen oleh para warga saat upacara manganan.
Setelah
mengobrol dengan warga dan mengambil foto-foto dari lokasi sendang Asmoro, kami
pun meluncur menuju mata air Goa Srunggo yang ada di Tuwiri Merakurak. Goa
Srunggo berdekatan dengan maqam waliyullah Syekh Gentaru.
Goa
Srunggo jika dikelola dengan baik juga bisa dimanfaatkan untuk wisata desa
sebagaimana sendang Asmoro. Tempatnya cukup bagus dengan pohon-pohon besar yang
rindang. Apalagi di situ ada maqam wali, sehingga bisa dikemas dengan nuansa
wisata religi pula.
Karena
hari telah sore, dan perut pun mulai bermusik keroncong ria, kami pun mencari
makan. Tahu kan, di Merakurak terdapat kuliner belut maknyus super pedas Mak
Cemplon. Tempatnya di jalan raya Merakurak Tuban, di sebelah selatan Polsek
Merakurak.
Sampai
di warung saya dan Cak Jun memesan dua porsi belut dengan nasi jagung yang
menjadi menu andalan yang saya kolaborasikan dengan nasi putih. Dengan lahap
kami pun makan, sambil meminta mbak penjualnya memotret kami.
Ah,
lega rasanya mbolang dengan ritual penutupan mencicipi kuliner andalan belut
dan nasi jagung. Lebih melegakan lagi, saya tak perlu membayar karena sudah
ditraktir sama Cak Jun yang baik hati. Hehe...:)
Terima
kasih Cak Jun, semoga rezekinya makin bertambah dan makin berkah, dan yang
terpenting juga, semoga segera selesai bertugas sebagai pasukan jomblo baik
hati, agar kelak bisa kembali nraktir saya di rumah mencicipi dapur yang
mengepul. Salam Mbolang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar