Namira
Oleh
: Joyo Juwoto
Namira
bukanlah nama istri saya, atau nama anak-anak saya yang di foto yang saya pakai
gambar tulisan ini. Namira juga bukanlah nama seorang gadis cantik, walau dari
namanya kelihatan nuansa kecantikanya. Namira adalah sebuah masjid cantik yang
konon bernuansa timur tengah, tepatnya bernuansa masjidil haram yang ada di
Makkah. Begitu kata bapak dan ibu mertua saya yang sudah pernah umroh.
Kebetulan
kemarin saya bersama keluarga ada acara ke Lamongan, akhirnya kami sengaja mampir
ke Namira untuk menjalankan sholat Jumat. Memang benar masjid yang berada di
kota soto, Lamongan ini cukup cantik dengan tampilannya yang minimalis dan unik.
Yang
saya kagumi dari masjid ini adalah fasilitas layanannya. Mulai dari lahan
parkir yang luas dengan pemandangan yang cukup indah, ruangan masjidnya juga
adem dan menyegarkan. Aromanya wangi khas, entah minyak apa yang dipakai untuk
mewangikan masjid itu. Kamar mandi dan tempat wudhunya pun bersih. Di depan
tempat wudhu terdapat kolam ikan hias yang cukup menyita perhatian Naila dan
Nafa, kedua putri saya. Selain nyaman dipakai untuk menjalankan ibadah, masjid
Namira ini juga ramah dipakai untuk wisata religi keluarga.
Satu
lagi yang membuat saya takjub dan tercengang adalah masjid Namira ini
menyediakan minuman dingin yang bisa dinikmati oleh para pengunjung secara
gratis. Dan saat saya selesai berwudhu di salah satu layar informasi di dekat
tempat wudhu menampilkan beberapa layanan masjid Namira, seperti kontak person
masjid, layanan group Whatshap, jadwal pengajian, hingga informasi sarapan pagi
gratis di setiap hari ahad setelah sholat subuh.
Dengan
segala layanan dan fasilitas yang ada di masjid Namira, kita merasa sangat
dimuliakan ketika berada di baitullah. Sangat nyaman dan menyenangkan. Hal ini
kayaknya juga dirasakan oleh para pengunjung di masjid Namira, walau saya tidak
mewancarai mereka. Terlihat selesai mengerjakan sholat saya lihat banyak pengunjung
yang berfoto ria dengan latar belakang tulisan Namira.
Selain
sarana dan prasarana yang menakjubkan, masjid Namira ini juga menyediakan imam
sholat yang bernuansa Masjidil Haram. Saya tahu ini karena pernah mendengar
para imam sholat Masjidil Haram di layar televisi saat bulan puasa, karena
memang saya belum mendapat jatah panggilan untuk ke sana. Do’akan saja saya dan
keluarga serta orang-orang yang punya keinginan kuat ke sana, semoga segera bisa
pergi ke baitullah untuk menjalankan ibadah haji maupun umroh. Joyo
Wisata religi mawon mbah joyo...?
BalasHapusWah keren, saya belum sempat melihat keindahan Masjid Namira, alamatnya dimana?
BalasHapus