Oleh
: Joyo Juwoto
Minggu
kemarin, (21 Mei 2017) saat Kopdar Komunitas Literasi Sahabat Pena Nusantara
(SPN) yang diadakan di Surabaya, tepatnya di ruang Rektorat ITS, saya sangat
beruntung, walaupun hadir agak telat namun saya masih bisa mengikuti pelatihan
menulis yang diampu oleh penulis produkif, Bapak Hernowo Hasim.
Dalam
materinya Pak Her menyampaikan kepada para peserta Kopdar tentang “Latihan “Menulis
mengalir bebas” untuk menyamankan dan melejitkan kemampuan menulis.” Perlu
diketahui bahwa konsep menulis mengalir bebas, atau free writing ini ternyata
mampu melejitkan kemampuan menulis seseorang. Pak Hernowo tidak sedang
berteori, namun hal ini pun telah dialaminya sendiri.
Bukan
sebagai penulis yang memiliki latar belakang ilmu bahasa maupun sastra, namun
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun Pak Hernowo mampu menulis dan menerbitkan 24
judul buku. Sungguh capaian yang sangat luar biasa dahsyat.
Secara
sekilas free writing adalah latihan menulis bebas dengan beberapa tingkatan
yang perlu dilalui oleh seorang yang ingin menulis. Dan istimewanya free
writing ini bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang status, gelar,
maupun kemampuan menulis seseorang. Jadi dengan latihan free writing Anda
dijamin bisa menulis.
Sekali
lagi saya merasa senang dan bersyukur bisa bertemu dengan Pak Hernowo, tidak
hanya berbicara dan berteori muluk-muluk dalam memberikan materi menulis, namun
beliau langsung memberikan contoh konkrit, sekaligus langsung mempraktekkannya
di depan mata para peserta kopdar.
Tekhnik
free writing yang dipakai oleh Pak Hernowo Hasim adalah hasil praktek dan
elaborasi dari free writing ala Elbow dan Goldberg. Berlatih free writing ini memiliki
tiga jalur yang bisa dimanfaatkan oleh seorang yang mulai berlatih menulis.
Jalur Pertama adalah menulis untuk membebaskan pikiran, jalur yang kedua untuk
mengeksplorasi gagasan yang ada di dalam pikiran seseorang, dan jalur yang
ketiga adalah menulis untuk mengikat makna.
Disetiap
jalur free writing tadi, kita harus dalam menentukan durasi waktunya, semisal
2-5 menit untuk jalur pertama, 10 menit untuk jalur kedua, dan 15 menit untuk
jalur yang ketiga. Dan ini harus dilakukan dengan konsisten, sambil menyetel
alarm, agar durasi menulis kita tepat waktu.
Menurut
Pak Hernowo, jalur pertama untuk menulis yang membebaskan, silahkan setel alarm
dengan tempo 2 atau 5 menit. Setelah itu tulislah apapun dengan bebas tanpa
terbebani susunan kalimat atau kosakata apapun. Pokoknya tulislah sesuatu tanpa
bentuk sekalipun hingga bel alarm berbunyi. Pak Hernowo lalu praktek selama 3
menit, dan beliau menulis tanpa berfikir dan hanya menekan tuts-tuts key board
yang ada di laptopnya, dan hasilnya tanpa makna seperti ini : “bahakkahaskjdnjdbk.sddur/kwiwhwyfw,jcs
c;bshe” Yang terpenting beban yang menekan dalam menulis lepas dan hilang. Dan
siapapun tentu bisa melakukan ini.
Dalam
jalur kedua adalah mengeksplorasi gagasan yang ada di dalam pikiran. Siapapun
tentu memiliki pengetahuan dan pengalaman, baik yang dilakukan secara langsung,
yang dilihat, yang dirasakan atau mungkin dari hasil membaca buku. Pengetahuan
dan pengalaman ini tentu bersebaran di dalam pikiran seseorang. Jalur kedua
inilah yang natinya kita gunakan untuk memfokuskan pada salah satu tema yang
akan kita tulis.
Semisal
kita akan menulis tema “Kehilangan” maka
eksplorlah hal-hal yang berkenaan dengan kata kehilangan. Kita bisa menggunakan
kata tanya untuk merangsang kerja otak dan mencari informasi di dalam pikiran
kita. dalam prakteknya Pak Hernowo menulis selama 10-15 menit tanpa henti
menggerakkan jari jemarinya. Beliau pun tidak terlalu berfikir tentang bentuk
tulisan akan menjadi apa, bahkan tulisan itu nyambung ataukah tidak, yang
terpenting eksplor terus tema tersebut tanpa henti hingga alarm berbunyi.
Nantinya setelah tulisan selesai kita bisa melihat ulang dan menatanya kembali
agar lebih baik dan nyambung.
Di
dalam jalur ketiga menulis untuk mengikat makna tentu kita harus membaca buku
terlebih dahulu. Dari apa yang kita baca kita tuangkan kembali dalam bentuk
tulisan dan kita kaitkan dengan pengetahuan yang ada dalam pikiran kita. Setel
alarm 10 atau 15 menit kemudian mulailah menulis tanpa henti tentang apa yang baru
kita baca. Lakukan latihan ini berkali-kali dengan penuh kedisiplinan, maka
kemampuan menulis kita insya Allah akan meningkat.
Silahkan
mencoba, “Latihan “Menulis mengalir bebas” untuk menyamankan dan melejitkan
kemampuan menulis.” Dan jangan lupa mengirimkan doa untuk Pak Hernowo Hasim, sebagai
bentuk terima kasih kepada beliau yang telah membagikan ilmu kepada kita. Semoga
beliau selalu sehat dan dalam lindungan Allah Swt. Aamin ya Rabbal ‘alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar