Tin,
Inilah Buah dari Taman Surga
Oleh
: Joyojuwoto
Sebagaimana
yang sering dikatakan bahwa silaturrahim selalu membawa keberkahan dalam hidup,
baik berkah rizki maupun berkah panjang umur, Alhamdulillah berkah silaturrahim
beberapa minggu yang lalu di rumahnya Ust. Muadzin, saya menikmati keberkahan
kedua-duanya. Berkah panjang umur insyallah, hingga di pagi ini masih diberi
kesempatan menghirup udara yang sejuk dan menikmati hangatnya sinar matahari
dan juga berkah rizki berupa oleh-oleh cangkokan dua batang pohon Tin.
Selepas shubuh, saya memeriksa cangkokan
buah Tin yang saya tanam di pekarangan rumah, daun-daun dari buah yang disebut
Rasulullah Saw sebagai buah dari surga itu mulai menghijau. Tunas-tunas barunya
pun mulai sama tumbuh. Senang dan damai rasanya melihat kesejukan pohon Tin,
pohon yang namanya tercantum dalam surat Al Qur’an.
Nama pohon Tin ini disebut satu kali,
yaitu dalam surat At-Tin ayat 1, “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun”. Jika
Allah menjadikan pohon ini sebagai lafal sumpah, tentu pohon ini punya
keistimewaan yang lebih dibandingkan dengan pohon-pohon yang lainnya. Bahkan
Rasulullah menyebutnya buah Tin sebagai salah satu buah dari di surga.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw,
bersabda mengenai buah Tin ini :
“Rasulullah telah
diberi hadiah satu wadah buah Tin, kemudian Nabi Bersabda : “Makanlah kalian!”
lalu beliau pun memakannya dan berkata, “Jika engkau berkata ada buah yang
diturunkan dari surga, maka aku bisa katakan inilah buahnya, karena
sesungguhnya buah dari surga tanpa biji. Oleh karena itu makanlah, karena buah
Tin ini dapat menyembuhkan penyakit wasir dan encok.” (HR. Abu Darda)”.
Selain berfungsi sebagai obat wasir
dan encok, buah Tin ini banyak mengandung senyawa garam, kalsium, fosfor, dan
zat besi. Selain itu juga mengandung vitamin A dan B. Buah Tin juga banyak
mengandung vitamin C dan K yang memiliki fungsi menghentikan pendarahan saat
proses pembekuan darah.
Pohon
Tin ini selain keramat menurut pandangan umat Islam, dalam literatur agama
samawi lainnya seperti Yahudi dan Nasrani juga menyebut mengenai pohon Tin ini.
Yesus Kristus bahkan menjadikan pohon Tin atau pohon Ara sebagai perumpamaan
yang diajarkan kepada murid-muridnya. “Tariklah pelajaran dari perumpamaan
pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu,
bahwa musim panas sudah dekat...”.
Selain
memiliki manfaat sebagai obat dan sebagai penanda musim, pohon Tin ini
disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir Juz III, bahwa Ibnu Abbas ketika menafsiri
lafadz “Waraqal Jannah” (daun-daun surga), dalam surat Thaha ayat 121, bahwa
daun surga yang dimaksud itu adalah daun dari pohon Tin. Daun-daun Tin inilah
yang dipakai oleh Adam dan Hawa untuk menutupi aurat-aurat mereka yang terbuka
setelah memakan buah Khuldi atas bujukan dan rayuan sesat dari syetan.
Ingin
bertaman pohon Tin juga ? silakan bersilaturrahim ke rumahnya ust. Muadzin yang
ada di selatan hotel Wilis Jenu Tuban, atau kalau mau bersabar tunggu
pohon-pohon Tin yang saya tanam tumbuh membesar menghijaukan pekarangan rumah
saya. Salam bertanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar