Menjadi
Muslim Yang Rahmatan Lil ‘Alamin
Oleh
: Joyojuwoto
Jika Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, maka seorang
muslim yang baik tentu juga seorang muslim yang bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin. Rahmatan lil 'alamin ini menjadi rahmat, mengayomi, baik bagi dirinya sendiri, orang lain, kepada lingkungan, tanaman, hewan-hewan dan seluruh makhluk di muka bumi.
Menjadi muslim adalah bentuk kepasrahan total kepada
Allah Swt, berusaha menebarkan manfaat keselamatan,
keamanan, dan ketentraman bagi kehidupan di alam semesta. Menjadi Muslim berarti
selamat dan menyelamatkan. Selamat untuk dirinya sendiri, dan menyelamatkan
orang lain untuk menggapai rahmat dan ridho Allah Swt.
Di
zaman sekarang, kadang kita lupa untuk menjadi muslim yang rahmatan lil
‘alamin. Ada seorang muslim yang hanya
bisa menjadi rahmat untuk sesama muslim saja, ada yang bisanya hanya menjadi
rahmat untuk bangsanya saja, dan ada yang hanya bisa menjadi rahmat untuk
kelompok masyarakat yang berbeda agama dan keyakinan saja. Padahal seharusnya
menjadi muslim adalah menjadi rahmat bagi semesta.
Sudah
seharusnya, menjadi muslim itu harus kaffah, sebagaimana yang disebutkan di dalam
Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 208 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا
فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُبِينٌ (٢٠٨)
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (Q.S. 2 : 208)
Jika kita memproklamirkan diri sebagai seorang
mukmin, kita juga harus menjadi muslim yang sejati, atau masuk islam yang
sempurna, yang kaffah. Dan menjadi muslim yang kaffah, adalah menjadi rahmat
bagi semua umat manusia, tidak memilah dan memilih, dan yang pasti menjadi
kaffah adalah bentuk ketaatan dan ketundukan kita yang mutlak terhadap ajaran
Islam. Namun ingat, Allah mewanti-wanti bahwa kaffah kita akan mendapatkan godaan
dari setan, yang menjadi musuh yang nyata bagi umat manusia.
Menjadi rahmat lil ‘alamin berarti menebar manfaat
bagi segenap umat manusia di dunia, tidak pandang bulu dan tidak membedakan
antara yang ini dan itu. Tidak membedakan kelompok dan golongan tertentu,
bahkan tidak membedakan apakah dia seorang muslim atau bukan. Semuanya berhak
mendapatkan manfaat dari kemusliman kita. Karena dalam sebuah hadits Rasulullah
Saw bersabda :
أَحَبُّ الْخَلْقِ الَى اللهِ
أَنْفَعُهُمْ لِلنًّاسِ
Artinya : “Orang yang paling dicintai oleh Allah
adalah orang yang paling memberikan manfaat kepada manusia”. (HR.
Ath-Thabrani).
Inilah
salah satu gambaran dari seorang muslim yang rahmatan lil ‘alamin yaitu muslim
yang banyak memberi manfaat kepada manusia, dan bukan menjadi muslim yang
menebar madharat bagi kehidupan orang lain.
Oleh
karena itu, mari menebar manfaat bagi kehidupan di dunia ini agar kita
mendapatkan predikat sebagai muslim yang dicintai oleh Allah Swt, dan tidak ada
kebahagiaan yang tinggi tentunya, kecuali kita dicintai oleh-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar