Wudhu
Hakekat
Oleh
: Joyojuwoto
Wudhu secara bahasa berarti bersih dan indah. Sedang secara fikih wudhu adalah membasuh dengan air
anggota badan tertentu dengan cara dan urutan tertentu dan dimulai dengan niat
untuk menghilangkan hadats kecil. Secara fikih sekilas wudhu hanya membasuh
anggota badan saja dengan air, namun pada hakekatnya wudhu tidak hanya sekedar
ritual bersih-bersih anggota jasmani kita. Ada nilai yang perlu digali dari
sebuah wudhu.
Sebenarnya
jika sekilas saja kita mau merenungkan hakekat wudhu, maka ada banyak hikmah
yang akan kita petik. Tentang syariat wudhu sendiri Allah swt berfirman dalam
surat Al Maidah ayat 6 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ
فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا
بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.”
Ayat Al Maidah di atas menerangkan tentang wajibnya
wudhu, yaitu membasuh muka, tangan, kepala, dan membasuh kaki. Secara jasmani
anggota tubuh itulah yang kita basuh dengan air suci. Secara hakekat Allah
memerintahkan hambanya tidak hanya sekedar berwudhu jasmani, namun juga
berwudhu secara ruhani, dengan cara membersihkan keempat anggota badan ruhani
kita.
Wudhu memang tidak hanya sekedar bersuci dari najis
jasmaniyah, namun berwudhu juga dalam rangka membersihkan diri dari najis-najis
ruhiyah. Wudhu adalah bentuk penyucian jiwa dan pembersihan batin manusia.
Pergerakan wudhu secara
jasmani sebenarnya juga pergerakan gerak ruhani kita. Saat mengawali wudhu kita
baca basmalah kemudian memasuh kedua telapan tangan sambil berdoa, semoga Allah
selalu menjaga kedua tangan kita dari perbuatan yang menyakiti sesama. Setelah
itu kita akan berkumur-kumur dengan air ruhani untuk membersihkan mulut kita
dari perkataan kotor, membersihkan lisan kita dari najis-najis ghibah, naminah,
adu domba, kebohongan dan dosa-dosa lisan lainnya. Jika mulut kita bersih maka
lisan kita akan ringan untuk selalu berdzikir kepada-Nya.
Setelah itu disunnahkan bagi kita
dalam berwudhu untuk menghirup air suci dengan hidung, agar hidung kita bersih
dari busuknya aroma syahwat dunia, dan diganti dengan mencium wewangian aroma
surgawi kelak di akhirat. Selanjutnya yang dibasuh dalam wudhu adalah wajah.
Dari wajah inilah menempel debu-debu dosa, dari wajah inilah kelak cahaya wudhu
akan kita bawa di ruang kegelapannya alam kubur, dan akan menjadi cahaya di
pekatnya alam keabadiann.
Pergerakan
wudhu selanjutnya adalah membasuh kedua tangan secara bergantian, kiri dan
kanan. Ketika kita membasuh tangan kanan, maka mintalah kepada Allah agar kita
selalu di jalan yang benar, sehingga kelak saat penerimaan raport amalan bisa
kita terima dengan tangan kanan kita. Saat membasuh tangan kiri, mintalah agar
kita dijaga untuk tidak terbawa ke arus kekiri-kirian, dan kelak kitab amalan
tidak kita terima dengan tangan kiri, apalagi dengan tangan ke belakang.
Selanjutnya rukun wudhu adalah
membasuh kepala, atau sebagian dari rambut kita. Wamsahuu bi ru-uusikum, dan
basuhlah kepalamu, dibasuh dengan air cahaya ketuhanan, agar bersih, agar suci
kembali. Karena kepala kita adalah tempat debu-debu pikiran kotor bersumber, tempat
kecongkakan dan kesombongan, agar kepala kita tunduk dan tawadhu’ di hadapan
Tuhan, lemah lembut dan penuh kasih sayang antar sesama manusia.
Setelah itu anggota badan lain yang
kita basuh adalah kedua telinga, jauhkan telinga nurani kita dari
bisikan-bisikan setan, tutup dari pendengaran yang melenakan, dengarkan bisikan
nurani yang suci dan panggilan Tuhanmu di setiap waktu. Dan terakhir yang kita
basuh adalah kedua kaki kita. Kaki penobang badan jasmani penopang badan
ruhani. Kita mohon kekuatan untuk berdiri tegak di jalan kebenaran, kita mohon
keteguhan agar kelak kaki kita bisa menyeberangi titian shirothol mustaqim.
Basuhlah kaki-kakimu dengan air surga,
dengan mata air salsabila, agar segala langkah kita selalu dalam keridhoan-Nya.
Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar