Inilah Pintu-pintu Masuknya Setan
Hati
adalah benteng yang melindungi seorang hamba dari serangan musuh dari luar.
Musuh manusia adalah setan-setan yang setiap saat berusaha menghancurkan
benteng-benteng itu. Jika hati seorang hamba kuat maka setan akan kesulitan
memasukinya, namun jika hati lemah maka setan dengan mudah akan masuk dan
merusak serta menghancurkan sarana perlindungan seorang hamba. Setan
mempengaruhi jiwa seorang hamba melalui pintu-pintu instink dan syahwat, baik
itu sayahwat inderawi maupun syahwat maknawi. Oleh karena itu untuk melindungi
diri dari serangan setan, seorang hamba perlu mengenali titik-titik lemah dari
hati manusia.
Pada
hakekatnya setan tidak akan mampu masuk dan merusak perlindungan jiwa manusia
kecuali manusia itu sendiri membuka celah masuknya setan, oleh karena itu
manusia perlu meminta perlindungan dari Allah SWT agar ia selalu dipelihara
dari gangguan dan godaan setan. Sebagaimana yang selalu diajarkan oleh
Rasululah SAW agar kita selalu berta’awudz untuk melindungi diri dari godaan
setan. Dan tentu hanya orang-orang yang dipelihara oleh Allah sajalah yang akan
selamat dari godaan setan yang terkutuk.
Agar
seorang hamba waspada akan tipu daya setan untuk memasuki hati manusia, maka
hendaknya seorang hamba mengenali pintu-pintu setan yang akan masuk ke dalam
jiwanya. Diantara pintu-pintu itu adalah :
1.
Marah dan syahwat
Marah adalah sifat api, dan setan tercipta dari kobaran api oleh
karena itu hindari nafsu amarah agar kita juga terhindar dari tipu daya setan.
Pada saat seseorang marah, akalnya menjadi lemah begitu juga syahwat yang tidak
terkendali juga menyebabkan mudahnya setan memasuki jiwa manusia.
2.
Dengki
Dengki adalah salah satu penyakit hati yang
ditimbulkan oleh rasa iri hati akan nikmat yang diterima oleh orang lain.
Seorang pendengki menginginkan nikmat tersebut hilang dari orang lain dengan
mengharapkan berpindaah kepada dirinya. Oleh Rosulullah SAW dengki diibaratkan
sebagai bara api yang akan membakar kayu-kayu amal kebaikan kita. Beliau Bersabda :
اَلْحَسَدُ
يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Artinya : “Kedengkian memakan kebaikan sebagaimana
api memakan kayu bakar”
(AL Hadits)
(AL Hadits)
Begitulah sifat dengki dapat merusak amal kebaikan manusia, dan
tentu setan sangat berkepentingan agar manusia tidak melakukan amal kebaikan,
jikalau pun manusia beramal kebaikan setan akan berusaha merusaknya,
diantaranya adalah dengan menanamkan benih-benih kedengkian di dalam hati
hamba.
3.
Terlalu Kenyang dengan makanan, walau itu halal
Dalam perut yang kenyang itu terdapat enam kejelekan, Pertama,
menghilangkan rasa takut kepada Allah dari dalam hatinya. Kedua, menghilangkan
kasih sayang kepada makhluk, karena ia menyangka mereka semua kenyang seperti
dirinya. Ketiga, menghambat ketaatan. Keempat, apabila ia mendengarkan ucapan
hikmah tidak tanggap. Kelima, apabila menyampaikan nasehat dan hikmah tidak
menyentuh hati. Keenam, menimbulkan banyak penyakit.
4.
Suka kemewahan dan harta kekayaan yang berlebihan
Kemewahan adalah musuh peradapan, begitu kata Ibnu Khaldun, apabila
kemewahan dan sikap berlebihan telah mendominasi jiwa seseorang, maka dengan
mudah setan akan bertahta di jiwa manusia. Jiwanya akan selalu mengajaknya
untuk berlebih-lebihan dan selalu merasa kurang dengan harta keduniaan.
Karena pada hakekatnya jiwa manusia selalu menuntut lebih, jika
manusia memiliki satu gunung emas maka ia akan menginginkan satu gunung emas
lagi, dan begitu seterusnya. Manusia tidak akan pernah puas dengan harta dunia
hingga mulutnya tersumpal dengan tanah pekuburan.
5.
Tamak kepada manusia
Tamak merupakan sifat yang tercela, seorang yang tamak akan
keduniaan menyebabkan ia buta terhadap nilai-nilai kebaikan. Rasulullah SAW
bersabda :
حبّك للشّيء يعمي ويصمُّ
Artinya
: “Cintamu pada sesuatu membuat buta dan tuli”
6.
Terburu-buru dan tidak mengkonfirmasi suatu persoalan
Rasulullah SAW bersabda :
العجلة
من الشّيطان والتّأنّي من الله تعالى
Artinya : “Terburu-buru adalah dari syetan dan berhati-hati adalah
dari Allah Ta’ala”
7.
Bakhil dan Takut Miskin
Orang bakhil disebabkan karena ia merasa dengan hartanya maka ia
akan bahagia, tercukupi segala kebutuhannya, dan menyebabkan ia tidak jatuh
miskin.sehingga ia bakhil dan tidak mau membagi rezekinya kepada orang lain. Padahal
Allah lah yang menanggung rezeki seseorang, jadi sebenarnya tidak ada alasan
untuk takut miskin karena bermurah hati dan
dermawan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :
السخي
قريب من الله، بعيد من النار، قريب من الجنة، قريب من الناس، والبخيل بعيد من الله،
بعيد من الجنة، بعيد من الناس، قريب من النار، والجاهل السخي أحب إلى الله عز وجل
من العابد البخيل.
Artinya : “Orang yang dermawan lebih dekat kepada Allah dan jauh
dari neraka, dekat kepada surga dan dekat pula kepada manusia. Adapun orang
bakhil maka jauh dari Allah dan jauh dari surga serta jauh dari manusia dekat
dengan neraka. Orang jahil yang dermawan lebih dicintai Allah azza wa jaala
dari ahli ibadah yang bakhil."
8.
Fanatik kepada Madzhab dan Hawa nafsu
Berkenaan dengan sikap fanatis ini Rasulullah
SAW telah mengingatkan dalam sabda sucinya :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَى إلىَ عِصْبِيَّةِ ...(رواه أبو
داود)
Artinya : “Bukan termasuk golongan kami orang-orang yang menyeru
kepada fanatic kesukuan.”
9.
Mengajak orang awam untuk berfikir tentang Dzat Allah
Kepada orang-orang yang masih awam hendaknya kita tidak
terburu-buru mengajak mereka berfikir tentang Dzat Allah, karena dengan segala
keterbatasan indera manusia tentunya kita tidak akan pernah sampai
memikirkannya akan Dzat Sang Pencipta.
Oleh karena itu berfikirlah tentang ciptaan-Nya bukan berfikir
tentang Dzat Yang Menciptakan, karena hal itu hanya hanya akan membingungkan
orang-orang awam saja.
Rasulullah SAW bersabda :
تفكّروا
في خلق الله ولا تفكّروا في الله
Artinya : Berfikirlah tentang ciptaan Allah, dan jangan berfikir
tentang Allah”
10. Buruk sangka kepada kaum muslimin
Allah SWT berfirman :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.”
Demikianlah
beberapa hal yang dijadikan sarana bagi setan untuk memasuki jiwa manusia, yang
akhirnya setan akan dengan leluasa merusak dan menghancurkan jiwa manusia. Oleh
karena itu hendaknya kita selalu waspada dan selalu meminta perlindungan dari
Allah SWT. Joyojuwoto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar