Di Pesantren Kita Berdikari
Oleh : Dian Maya Maulida
Hidup di Pondok Pesantren itu adalah kehidupan yang mandiri dan sederhana. Kita pasti diajarkan
bagaimana cara kita belajar menjalani kehidupan yang jauh dari orang tua kita,
bagaimana sikap kita ketika mendapat cobaan, bagaimana sikap kita ketika gagal, akankah kita harus berlari
ataukah kita hadapi ?
Di sekeliling kita banyak sekali orang-orang yang syirik dengan
kita, entah itu karena kemampuan
yang kita miliki atau pun karena
sesuatu hal yang lain. Sifat iri ini sangatlah
mudah masuk dan ada pada diri kita, lebih-lebih ketika kita selalu
menuruti ego yang kita miliki atau pun karena hasutan yang di berikan orang lain kepada kita, maka dari itu
jangan menjadi orang yang mudah terhasut oleh orang lain. Jika kita selalu
mengedepankan dan mengutamakan sifat egois dan iri hati kita, bukan keuntungan
yang akan kita dapatkan melainkan kita akan menjadi orang yang selalu berkecil
hati dalam melakukan segala hal. Dan
akhirnya kekalahan lah yang kita dapatkan. Perlu di ingat, setiap insan itu
punya keistimewaan, maka dari itu kita tidak boleh selalu iri terhadap apa
yang dimiliki orang lain. Dan salah satu kuncinya hanyalah kita sendiri, sifat
iri adalah sifat yang wajar, akan tetapi kita tidak boleh menunjukkannya pada
orang lain. Cukup memendamnya saja.
Selain bisa melatih
kesabaran, kita juga bisa memperkaya hati kita, bahkan kita bisa banyak belajar
mengoreksi diri bagaimana kita bisa bisa menjadi lebih maju lagi dan
berkembang. Dan karenanya, Sifat optimislah yang harus kita miliki agar bisa
membantu kita menggapai semua mimpi kita. Hidup di pondok adalah latihan hidup
bermasyarakat, kita di latih menjadi orang orang yang mandiri dan disiplin.
Istilah mandiri kita di tuntun untuk bisa mengatasi segala masalah yang kita
miliki. Kita dibina untuk bisa menjadi orang yang tegas dan juga terampil dalam
segala hal. Kita selalu belajar menjadi seseorang yang dewasa tanpa harus
mengandalkan orang tua kita.
Ada kalanya kita
harus menulikan diri
Pesantren adalah representasi kecil dari sebuah kehidupan di tengah masyarakat, semua yang ada di Pesantren bernilai pendidikan dan dapat menjadi suatu wadah untuk melatih diri kita agar kelak siap jika telah terjun di tengah masyarakat yang sebenarnya.
Menjalani suatu kehidupan di tengah masyarakat pastilah tidak
mudah seperti yang kita bayangkan, terkadang datang suatu kebahagiaan, dan
terkadang juga banyak masalah yang menimpa kita. Adanya suatu masalah bukan
untuk menjadikan kita jatuh, tapi bangkitlah dan bangunlah. Mungkin bagi mereka
kamu hanyalah orang yang tidak berguna dan jauh sekali dari kesempurnaan, tapi
kita harus ingat bahwa setiap orang itu memiliki keistimewaan, bahkan
keistimewaan yang kamu miliki tidak bisa dimiliki orang lain. Tunjukkan dan buktikan kamu bukanlah orang
yang bodoh, kamu bisa menjadi seperti mereka. Bahkan untuk orang yang
tidak mempercayaimu, yakinlah dengan tekad dan usaha yang besar, buah yang mentah
bisa menjadi masak, sesuatu yang pahit pun bisa menjadi manis, kamu bisa
mengubah semuanya. Inilah kehidupan. Kadang lurus dan terkadang pun berbelok,
banyak-banyak lah bersyukur atas nikmat yang di berikan ALLAH kepadamu. Rencana
ALLAH selalu berakhir dengan kebaikan. Semua berjalan atas kehendaknya. Maya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar