Resensi dan sebuah kesaksian dari Buku Jangan Lelah
dan Kalah
Selalu Ada
Cinta Tuhan di Balik Setiap Langkah
Buku “Jangan Lelah dan Kalah, Selalu Ada Cinta Tuhan di
Balik Setiap Langkah” yang ditulis oleh Endrik Safudin ibarat obat. Kalian
tahu kan obat ? tentu berbeda dengan minuman soft drink atau makanan cepat saji
yang miskin gizi itu.
Begitu juga dengan buku yang ada di tangan saya ini. Satu demi
satu judul saya teguk, Lembar demi lembar saya lahab, kalimat demi kalimat,
kata demi kata, huruf demi huruf saya cicipi, saya rasakan, dan kesegaran serta
manfaat dari buku ini langsung terasa. (kayak obat sakit gigi J ). Bahasanya sederhana
dan mudah dicerna, tak pelu sekolah tinggi-tinggi atau bahkan sampai kuliah S2
untuk memahami buku ini, dan yang paling penting obat ini, eh.. buku ini maksud
saya sangat cocok dikonsumsi di era revolusi medsos yang menggelora.
Kalian tentu juga penganut aliran medsos kan ? baik itu madzhab facebook,
twitter, Instagram, BBM, WA, Line ataupun madzhab-madzhab yang lainnya. Setiap
saat di dinding maya layanan medsos tersebut kita disuguhi berbagai macam model
manusia. Ada yang ceria berbunga-bunga, ada yang gundah-gulana tiada hentinya.
Kayak mobil yang remnya blong gitu, berhenti-berhenti kalau sudah nabrak tugu
jalanan. Astagfirullah wa na’udzubillah ya brow and Sista.
Hehe...kok isinya muji-muji terus sich ? apa bener sudah dibaca JJJ, apa sesempurna
itu sebuah buku. Kalem dulu saudara-saudara,saya ini memang sedang memberikan
kesaksian akan kebaikan dari bukunya Pak Dosen ini bung. Kalau masalah
kelemahan dan kekurangan jangankan bukunya, orangnya saja tentu masih banyak
minusnya bung. Begitu pula dengan kita tentu sama juga kan banyak khilafnya.
Jadi boleh kan saya hanya menyebut kebaikannya saja.
Oke dah, biar clear dan kalian tidak manyun begitu saya cuplikkan dan saya
bagikan sedikit dari isi buku ini, tapi janji ya, jika brow-brow and
sista-sista penasaran jangan cari saya ya ! saya tidak tanggung jawab.
Sebenarnya sich kalau jawabnya saya mau, kalau nanggungnya itu lho yang gak
nguatin. Hehe...jadi ingat lagunya “Ande-ande orong-orong gak melu nggawe melu
momong” haha...gokil amat sich lagu itu. Coba diganti begini aja “Ande-ande
orong-orong dosamu gedhe ojo bohong” hemm..rasain tu ya yang suka bohong.
Wah!!! Malah nglantur ke mana-mana, ok konsentrasi ! konsentrasi ! saya
akan membagikan sedikit dari buku yang saya baca. Buku yang ditulis oleh Pak
Endrik ini dibagi menjadi dua cermin. Cermin pertama diawali dengan judul
“Dengarkan suara hati” judul ini ditaruh depan oleh penulisnya tentu bukan
main-main. Walau saya belum konfirmasi sama beliaunya boleh kan saya
menafsirinya dengan metode tafsir bil ra’yi. Begini saudara-saudara seperti apa
yang ada di dalam buku ini dituliskan pada halaman 5 di alinea ke dua “Dengarkanlah kata hati
Anda, karena dia selalu menyuarakan kebenaran dan membimbing Anda untuk meraih
kebahagiaan sejati” Inilah salah satu dari sekian keunggulan buku ini,
dengarkan suaraa hati anda agar anda bahagia. Dalam sebuah hadits Rosulullah
SAW juga bersabda : “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia
baik maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh
jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR.
Bukhari-Muslim).
Lha betul kan apa kata saya, buku ini penuh gizi dan multivitamin, itu baru
satu judul di cermin pertama. Dan masih banyak lagi judul-judul yang tak kalah
gregetnya.
Di cermin kedua lebih heboh dan non mainstrem banget. Coba perhatikan saya
ambil salah satu judulnya. “Indahnya rasa sakit” wow!!! Tidak salah tu...
Biasanya kan Indahnya jatuh cinta. Siapa juga yang merasakan indah saat sakit,
yang ada ngomel dan ngresulo melulu kan. Tapi dijudul ini penulis kayaknya
ingin membuka dan membagi satu rahasia besar kepada makluk yang namanya manusia
yang sering lupa agar bisa menikmati indahnya rasa sakit. Memang ada !!! ada
dong, coba perhatikan hadits Nabi yang dicuplik oleh penulisnya, bahwasanya
Rosulullah SAW bersabda : “Tiadalah seorang muslim itu menderita kelelahan,
atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan
semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya.” (HR.
Bukhari-Muslim).
Coba siapa
yang tidak mau diampuni dosa dan kesalahannya, semua tentu mau kan. Oleh karena
itu ketika kita didera sakit fisik maupun sakit hati maka bersabarlah karena
itu kaffarat untuk melebur dosa-dosa kita. Tapi jangan njarak sakit hati melulu
ya, dengan alasan biar Allah mengampuni dosa-dosa kita. Sebelum saya tutup
kesaksian ini, saya akan berperan seperti wikileak yaitu membocorkan identitas
penulis bagi yang penasaran dengan buku ini, agar segera menghubunginya.Teng ting teng.....Penulis Buku Jangan Lelah dan Kalah,
Selalu Ada Cinta Tuhan di Balik Setiap Langkah bisa dihubungi via Facebook atas nama Endrik
Safudin.
“Buku ini mengingatkan kembali
bahwa semua ujian, cobaan, musibah yang menimpa manusia adalah sebuah
pelajaran. Pelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan level derajat kita.”
---Joyojuwoto
Utadz di PP ASSALAM Bangilan Tuban, Tuban
Buku motivasi yang sangat bagus, ini. Terima kasih infonya.
BalasHapusRingan Bu bukunya, tapi mantep isinya :)
Hapussepertinya bukunya menarik danf ull motivasi yah mas :)
BalasHapusterimakasih untuk resensinya :)
full gizi juga bu :)
BalasHapus1. Menu komen fb-nya gak ada, he...
BalasHapus2. Siapakah Endrik Safudin itu?
3. Salam silaturrahmi.
https://www.facebook.com/endriksafudin?fref=ts ini mas Alfa fb mas Endrik :)
BalasHapus