Sabtu, 19 Mei 2018

Puasa dan Nilai Ketaqwaan Hamba

Puasa dan Nilai Ketaqwaan Hamba
Oleh : Joyo Juwoto


Puasa adalah salah satu jalan untuk mencapai maqam ketaqwaan. Taqwa sendiri tidak akan sempurna kecuali jika telah  meninggalkan segala perbuatan dosa dan melakukan segala perbuatan yang mulia. ini berarti puasa tidak berarti apa-apa, tanpa menapaki jalan kebaikan dan kemuliaan.

Taqwa ini menjadi ukuran  hamba di hadapan Tuhannya. Secara sosial semua manusia boleh berbeda derajatnya, berbeda harta kekayaannya, berbeda profesi dan pekerjaannya, tetapi di hadapan Tuhan semua akan sama, tidak ada perbedaan kecuali derajat taqwa yang diraihnya di dunia.

Seorang hamba dalam menapaki jalan ketaqwaan ini perlu memperhatikan faktor - faktor yang mendorong dirinya sampai ke maqam tersebut.

Oleh karena itu, seorang yang berpuasa yang hendak menggapai maqam taqwa hendaknya memperhatikan beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk menjadi hamba yang bertaqwa. Dalam kitab Taisirul Kholaq yang ditulis oleh Hafidh Hasan  al-mas'udi, seorang ulama dari Al-Azhar Mesir, beliau menjelaskan sebagai berikut :

1. Hendaknya seorang hamba menyadari bahwa dirinya adalah hamba yang hina, sedangkan Rabbnya adalah Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Mulia.

2. Seorang hamba hendaknya selalu mengingat-ingat segala kebaikan dan nikmat dari Tuhan. Jika kita menyadari betapa banyak dan tidak terhitungnya nikmat dari-Nya, mustahil kita mengingkari-Nya.

3. Hendaknya kematian menjadi nasehat bagi seorang hamba, karena maut bisa datang kapan saja tanpa kota duga. Jika seseorang selalu mengingat kematian tentu hal ini akan mendorongnya untuk melakukan amal-amal sholeh. Diantara amal sholeh tersebut adalah memberikan pertolongan kepada kaum muslimin tanpa memandang status sosial dan golongan , mempergauli mereka dengan penuh kasih sayang dan penuh cinta, karena setiap muslim adalah bersaudara.

Jika seorang hamba telah mencapai maqam taqwa, maka hasilnya adalah kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Orang yang bertaqwa mulia di hadapan manusia juga mulia di hadapan Tuhannya.
Ingat firman Tuhan dalam surat An-Nahl ayat 128 yang artinya :

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan. "

Inilah janji Tuhan untuk orang-orang yang menempuh jalan ketaqwaan, dan semoga puasa kita di bulan ini menjadi wahana metamorfosis untuk menjadi hamba yang muttaqien. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar