Kisah Qusman Mujahid Uhud yang masuk Neraka
Wikipedia.org |
Perang Uhud yang terjadi pada pertengahan bulan Syawal tahun ke 3 H
menyisakan pelajaran yang sangat berharga kepada kita semua. Diantara kisah itu adalah gugurnya seorang
dari kalangan umat Islam namun ia oleh Rosulullah SAW dikatakan masuk neraka.
Mungkin memang tidak tepat Qusman mendapat sebutan seorang mujahid. Karena Qusman
berperang bukan karena ingin menegakkan kalimatullah, namun hanya karena niat
ashobiyyah semata. Pada awalnya Qusman tidak ikut serta dalam barisan pasukan
umat Islam. Namun ketika ia tinggal di Madinah ia diejek oleh wanita-wanita
dari bani Zafar. Karena ejekan itulah Qusman akhirnya ia berangkat perang dan bergabung dengan
pasukan umat Islam yang telah dulu tiba di Uhud.
Qusman terkenal sebagai seorang yang pemberani, ia tidak ingin tanah
kelahirannya Madinah diinjak-injak oleh kaum Quraisy karena itulah ia rela
mengorbankan nyawanya demi tanah airnya. Hal ini terungkap saat Qusman sedang
sekarat setelah ia berhasil membunuh sebanyak tujuh orang dari kaum
Quraisy. Kemudian lewatlah Abu Khaidaq
di tempat itu.
“Qusman, beruntunglah kau, karena kau akan segera
Syahid Fi Sabilillah”
katanya
Qusman pun menjawab : “Sungguh saya bertempur bukan atas dasar agama.
Saya bertempur hanya sekedar menjaga jangan sampai Quraisy memasuki tempat kami
dan melanda kehormatan kami, menginjak-injak kebun kami. Saya berperang hanya
untuk menjaga nama keturunan masyarakat kami. Kamau tidak karena itu saya tidak
akan berperang”.
Karena itulah ketika para sahabat mengatakan bahwa Qusman mati syahid, maka
Rosulullah SAW mengatakan bahwa Qusman masuk neraka. Karena pada saat sekarat
itulah Qusman tidak kuat menahan penderitaan karena sakit dan luka-lukanya
kemudian ia bunuh diri. Dan Qusman mati bukan karena jihad fi sabilillah, namun
karena panggilan untuk membela dan mempertahankan tanah kelahirannya.
Rosulullah SAW bersabda :
ليس منّا من دعى إلى عصبيّة وليس منّا من قاتل على عصبيّة, وليس منّا من مات
على عصبيّة .....(رواه أبو داود)
“Bukan termasuk golongan kami orang-orang yang menyeru kepada ashobiyyah, bukan termasuk golonganku yang
membunuh karena ashobiyyah, dan bukan termasuk golonganku orang yang terbunuh
karena ashobiyyah…”
Begitulah amal kita akan sia-sia jika tidak kita niati dengan
niat yang benar. Karena niat akan menentukan amal itu diterima atau tidaknya di
hadapan Allah SWT.
انّما الاعمال بالنّيات وانّما لكلّ امرئ ما نوى
...
“Sesungguhnya amal itu
tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya..”
Kisah Qusman memberikan pelajaran berharga kepada kita, bahwa niat adalah
hal yang pokok dalam kehidupan ini, dan iman adalah sesuatu yang sangat
berharga. Iman ibarat mutiara yang bertahta dalam jiwa kita. Jangan sampai iman
lepas dari segala kehidupan dan aktivitas kita. Amien. 30.4.2015. Joyojuwoto.
ليس منّا من دعى إلى عصبيّة وليس منّا من قاتل على عصبيّة, وليس منّا من مات
على عصبيّة .....(رواه أبو داود)
NB : Hadits
diatas berdasarkan yang penulis ingat, mohon koreksi jika ada kesalahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar