“Menyambut
Februari Dengan Al Qur’an”
Awal Februari 2015 adalah awal yang baik. Bulan ini lebih dikenal sebagai
bulan merah jambu namun tidak untuk pemuda-pemudi Bangilan. walau tidak untuk
semuanya tentunya, namun setidaknya bagi kaum muda Bangilan yang tergabung
dalam organisasi LPPTKA dan BKRMI yang tersebar diseluruh pelosok Bangilan.
Dalam kegiatan Pelatihan Standarisasi Ustad/Ustadzah se-Kecamatan Bangilan,
mereka sedang giat-giatnya digembleng dengan ilmu Al-Qur’an baik dari segi
tilawahnya, tajwidnya, murattalnya bahkan hingga ke bentuk dan gestur bibir
karena sedang memperdalam sifatul huruf. Karena membaca huruf Al Qur’an beda
dengan membaca abjad latin. Selain dituntut benar, kita dalam membaca huruf Al
Qur’an harus memperhatikan mahkraj-mahkraj huruf hijayyahnya. Karena jika salah
dalam mengucapkan maka akibatnya sangat fatal sekali. Artinya tentu akan
melenceng dari semestinya.
Oleh karena itu Rosulullah Saw memerintahkan kita untuk membaca Al Qur’an
seperti orang Arab dalam membacanya. Beliau bersabda :
اقرؤاالقرآن بركون
العرب
“Bacalah Al Qur’an dengan rukun-rukunnya orang Arab”
Dalam Al Qur’an juga ditegaskan
agar kita membaca Al Qur’an dengan tartil. Allah berfirman :
ورتّل القرآن ترتيلا
“Dan bacalah Al Qur’an dengan tartil”
Tidak aneh memang jika kegiatan ini dilaksanakan, karena memang merekalah
ujung tombak pengajaran Al Qur’an di langgar-langgar, saya sangat memberikan
apresiasi yang luar biasa positif untuk kegiatan ini. Kebetulan saya
juga salah satu peserta dari kegiatan yang dilaksanakan di TPQ Al Ihsan
Kedungmulyo. Sangat spesialis di awal Februari kemarin. Hari itu adalah puncak
acara yang diisi dengan munaqosah. Diuji oleh para pakar dalam bidangnya. Ada
Ustadz Irkhamni dari Langitan, ada Ustadz Subhan ketua BKPRMI Kab. Tuban, ada
Ustadz Siddiq Al hafidz, dan tidak kalah fenomenalnya Ust. Fuaduddin jebolan
Pesantren Tanggir yang legendaris.
Saya sendiri sejak matahari awal
Februari terbit sudah merasakan sensasi yang membahagiakan. Walau sebenarnya
secara materi belum begitu menguasai. Begitulah kebahagiaan selalu dapat
mengalahkan segala kesulitan. Pagi yang biasanya saya agak malas mandi, namun
tidak untuk pagi itu. Saya mandi full servis. Pakai sabun, keramas dengan
sampoo, sikat gigi pun sampai tiga kali. Saya ulang-ulang. Pokoknya saya pengin
tampil fres dihari yang bersejarah, munaqosah Al Qur’an Keren kan.
Kegiatan pagi itu benar-benar
mengalahkan event-event terpenting dalam hidup saya. Dulu waktu mau berangkat
wisuda saya tak seheboh itu, biasa dan datar-datar saja. Hanya ketika akan akad
nikah saja yang kayaknya perasaan itu hampir sama. Entah, entah karena apa saya
sendiri tidak memahaminya.
Mungkin ini adalah Al Qu’an effect, saya percaya memang Al Qur’an mampu
memberikan effect positif bagi siapa saja yang dekat dengannya. Membacanya,
mentadabburi maknanya. Bukan hanya effeck ruhani al Qur’an juga memberikan
dampak yang positif terhadap kesehatan seseorang. Bukankah Al qur’an adalah
penyembuh ? Allah berfirman :
وننزّل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين
“Dan kami
turunkan dari Al Qur’an sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman…”
Jadi mari mendekatkan diri dengan Al Qur’an agar kita
selalu diliputi kesehatan dan keberkahan baik di dunia lebih-lebih di akhirat
kelak. Salam. Jwt. 3.2.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar