Cinta Yang Sederhana
BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…
bahwa
kamu mungkin menemukan cinta danBiarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…
Puisi cinta sang Nabi dari lebanon ini sangat sederhana dan manusiawi. Coba perhatikan ia menulis "Apabila cinta tidak berhasil, bebaskan dirimu... Kalimat ini sangat elegan, cinta yang tidak seperti di negeri dongeng, cinta yang biasa seperti yang ada di sekitar kita, puisi cinta yang tidak memabukkan bagi pembacanya. Jika cinta kita pada seseorang tentu masih banyak lagi pilihan yang bisa kita buat. Tidak sekedar galau, tidak bilang cinta mati namun memberikan pilihan hati untuk kembali melebarkan sayapnya, karena pada dasarnya masih banyak pilihan-pilihan realistis ketimbang kita mabuk kepayang seperti kisah-kisah cinta di negeri dongeng.
Begitulah seorang Kahlil Gibran, puisi-puisi cintanya memang kaya akan makna walau kadang sederhana, kadang pula puisinya atraktif dan mengobsesi banyak orang untuk menjadi puitis dan nyastra. Saya pun dulu punya koleksi buku-buku Kahlil Gibran walau tidak banyak ada sekitar lima sampai enam judul buku.
Begitulah seorang Kahlil Gibran, puisi-puisi cintanya memang kaya akan makna walau kadang sederhana, kadang pula puisinya atraktif dan mengobsesi banyak orang untuk menjadi puitis dan nyastra. Saya pun dulu punya koleksi buku-buku Kahlil Gibran walau tidak banyak ada sekitar lima sampai enam judul buku.
Menurut saya puisi diatas
sangat luar biasa. Biasanya puisi tentang cinta diksi-diksi yang dipilih mendayu-dayu
dan melankolik, memberikan efek trance bagi pembacanya. Namun puisi diatas sangat
sederhana dan memberikan nuansa kebeningan jiwa, seperti sebuah mantra
menentramkan, seperti untaian doa yang memurnikan. Tidak ada deburan gelombang
nafsu dalam mencintai, cukup hening, tanpa isyarat, tanpa tanda. Cinta yang
sederhana.
Namun ternyata cinta sang
pemilik Sayap-sayap Patah ini tidak sesederhana seperti apa yang ditulisnya. Cintanya
kepada beberapa perempuan kandas di tengah jalan, hingga ia membujang sepanjang
hidupnya. Kondisi patah hati ini oleh Kahlil Gibran diubah menjadi energi yang
tak pernah mati guna menorehkan puisi-puisinya yang melegenda sepanjang masa.
“Dari dulu beginilah cinta,
deritanya tiada akhir” kata Jendral Tian Peng alis Cut Pat kay, murid Biksu Tom
San Cong itu selalu menderita hidupnya karena cinta. Memang cinta yang tidak
dilandasi rasa kesederhanaan akan membawa derita yang tak berkesudahan. Oleh
karena itu Rosulullah mengajarkan cinta yang sederhana cinta yang sewajarnya.
Beliau bersabda :
أحبب حبيبك هونا ما عسى ان يكون بغيضك يوما
ما
وابغض بغيضك هونا ما عسى ان يكون حبيبك
يوما ما
“Cintailah kekasihmu sekedarnya, sebab bisa jadi suatu saat
nanti akan kau benci, dan bencilah orang sekedarnya saja bisa jadi akan kau
cintai suatu saat nanti”
Sungguh
luar biasa sabda mulia beliau Nabi Muhammad Saw, sabda yang akan menjadi mata
air pengetahuan sepanjang masa, menjadi bintang penerang kala gulita, bahagialah yang mengikuti petunjuknya.
Dulu
kita juga sering dengar Embah-embah kita memberikan nasehat yang cukup singkat
tapi mengena, “Ojo Gething Mundhak Nyanding” jangan membenci yang
terlalu, siapa tahu kelak ia akan menjadi pendampingmu akan menjadi orang yang
dekat dengan kamu.
Berinadah ni typo ya? Maksudnya beribadah?
BalasHapusMbak Agiasaziya thank's mbak dah dikoreksi...iyo salah ketik, hehe....
BalasHapus