BOB SADINO
Sumber : http://echomouse.blogspot.com |
Bob Sadino adalah salah satu sosok
entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob
berwirausaha karena “kepepet”, selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever
kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena
terbawa oleh teman-temannya selama
beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958
selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg. Setelah menikah, Bob dan
istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk
hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip
bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk
tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun
bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian
kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.
Suatu hari seorang temannya mengajaknya
untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya,dari memelihara
ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bias memperjuangkan hidup, bisa
mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak
saat itulah ia mulai berwirausaha. Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual
telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun,
dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya
berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang
banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual
tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki
oleh pelanggan bahkan oleh seorang
pembantu. Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan
berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik
balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap
sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki. Usaha Bob pun
berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica,
sehingga menjadi makanan. Om Bob pun akhirnya merambah ke agrobisnis khususnya
holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi
orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di
beberapa daerah untuk memenuhi. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi
kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan
dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting
adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil
peluang.
Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan
sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa
yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia
ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak
,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang adalah terlalu
banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting
adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga
ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob
trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman
yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan
professional.
Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang
memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena
merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Om Bob selalu luwes terhadap
pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan
sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut
Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu
berusaha melayani klien sebaik-baiknya. Bob menganggap bahwa perusahaannya
adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada
yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.
Tokoh yang menjadi teladan dan sumber
motivator para pengusaha ini tutup usia pukul 18.05 kemarin. Bob meninggal pada
umur 81 tahun setelah menjalani
perawatan selama dua mingu di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar