Babad Buku Grace Lin "Where The Mountain Meets The Moon"
Nama Grace
Lin mungkin kurang popular di jagad
pernovelan Indonesia, setidaknya aku belum pernah mendengar nama itu, entah
kamu ya Na ? namun setelah membaca salah satu Novelnya yang berjudul “Where
The Mountain Meets The Moon” aku kok jadi gandrung ya dengan penulis yang
berdarah Tiongha itu. Lha bagaimana dengan kamu Na apakah kamu juga suka dengan
novel itu ?
Secara fisik novel
itu sangat menarik perhatianku Na, warnanya biru laut yang mencolok penuh
semangat dan optimisme menggugah semangat hidup kita, bahwa hidup tak sesempit
yang kita pikirkan, kemudian lukisan naga merah sedang terbang di angkasa yang
menggendong gadis kecil memberikan arti bahwa apapun dan bagaimanapun keadaan
kita, hasrat dan cita-cita hidup kita harus tetap menyala dan mengangkasa
setinggi langit. Gadis itu tentu bernama Minli yang diceritakan oleh Grace Lin
Na. ia sedang mencari kakek Rembulan untuk menanyakan peruntungan keluarganya. Apakah
kamu juga ingin bertemu dengan Kakek Rembulan dan menanyakan benang takdirmu Na
?
Dan yang
lebih membuat aku tertarik dengan novel itu adalah hiasan bunga yang sedang
mekar dan berwarna merah yang berada di batas atas dan bawah novel itu Na,
walau desainnya kecil, namun aku memang selalu tertarik dengan bunga yang
banyak tumbuh di taman para Raja dan Kaisar masa lampau Na, kalau tidak salah
itu adalah bunga teratai. Bunga yang secara fisik indah dan sedap dipandang
mata, begitu juga secara filosofis juga mengagumkan dan menginspirasi kehidupan
manusia. Taukah kamu filosofis bunga teratai Na ? Bunga teratai tumbuh di
daerah rawa dan banyak airnya. Walau lingkungannya berlumpur namun bunga ini
tetap indah dan wangi. Begitu juga dengan kehidupan kita Na, kita boleh saja
hidup di tengah-tengah keburukan, namun jangan pernah kita ikut menjadi buruk,
kita harus terus berusaha memberikan kebaikan dan manfaat buat lingkungan kita. Jangan pernah lelah
menjadi baik.
Dalam ajaran
Budha bunga teratai menjadi lambang spiritual Na, bunga yang memiliki delapan
kelopak itu dianggap sejalan dengan ajaran delapan jalan kebaikan agama Budha. Bunga
yang memiliki nama latin Nymphae ini
warnanya bermacam-macam, ada putih, , ada biru, ungu, dan merah seperti di
novelnya Grace Lin itu Na. kalau kamu kira-kira suka bunga teratai yang warna
apa Na ? kalau boleh aku tebak kau pasti pilih warna merah atau pink seperti
warna kaos kakimu kan ?
Menurutku novel
itu sangat baik untuk kita konsumsi Na, walau ceritanya berlatar belakang folklore
dari negeri tirai bamboo, tapi isi dan bahasanya sangat cocok dengan selera
nusantara kita kan ? bisa kamu bayangkan Na membaca novelnya Grace Lin saat
hujan turun ditemani secangkir teh hangat tentu akan sangat menyenangkan. Aroma
tehnya akan membawa kita ke mesin waktu abad klasik cina masa-masa kekaisaran. Tidakkah
kau ingin mengunjungi negeri Panda yang lucu itu Na ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar