Pages - Menu
Rabu, 28 Juni 2017
Halal Bi Halal dan Lilin Literasi Kali Kening
Jumat, 23 Juni 2017
IKPA Buka Bersama Anak Yatim Dan Dhuafa' Di Sokogunung Kenduruan
Kamis, 22 Juni 2017
Pulang Bersama Kambing Ataukah Bersama Nabi?
Selasa, 20 Juni 2017
Mendulang Pahala dan Laba di Pasar
*Mendulang Pahala dan Laba Di Pasar*
Oleh : Joyo Juwoto
Pagi ini untuk pertama kalinya saya menjalankan muamalah perdagangan di pasar tradisional Bangilan. Saya punya toko Babyshop di pasar yang tak beri nama Bunayya Babyshop.
Istrikulah yang paling berjasa menjalankan muamalah perdagangan ini, karena saya sendiri bisa dibilang sibuk disektor lain.
Karena anak pertama kami sakit, maka pagi ini saya yang menggantikan berjualan. Itung-itung mencari pengalaman baru, jagain toko.
Karena pas bulan ramadhan, dan pasar ramai, maka sudah menjadi tradisi kami untuk mengambil satu rewang. Karena ada rewang itulah, saya berani jaga toko. Jika tidak, saya tentu kesulitan, karena memang belum terbiasa.
Saya tentu berterima kasih dengan rewang toko kami, karena semua beliau yang handle. Saya jaga toko ya hanya jaga saja, hanya nunggoni susuk dari pembeli.
Dari muamalah perdagangan ini banyak pelajaran yang bisa saya petik. Keluar masuknya pembeli, tawar menawar antara penjual dan pembeli, hingga berbagai interaksi di dalamnya.
Sebagai seorang penjual, harus menampakkan wajah yang ceria, istilah jawanya grapyak semanak. Dalam hal ini, secara teori kayaknya penjual akan mendapatkan banyak pelanggan dibanding penjual yang selalu menampilkan wajah juteknya.
Selain berpotensi mempunyai banyak pelanggan, menampakkan wajah ceria termasuk menjalankan kesunahan dan akhlaqnya Kanjeng Nabi Muhammad Saw, jadi akan banyak pahala yang didulang oleh seorang penjual yang bassyul wajhi, yang ceria wajahnya. Bukankah Nabi Bersabda : Tabassumuka fii wajhi akhiika shodaqatun.
Berdagang sendiri adalah termasuk jalan rizki yang yang disyariatkan oleh ajaran agama, jadi selain berfungsi sebagai muamalah juga berfungsi sebagai ubudiyyah.
Jadi berdagang itu ibadah yang mendapatkan pahala doeble, pahala diakhirat dan juga pahala di dunia yang berupa laba dari aktivitas perdagangan.Tentunya perdagangan yang berpahala adalah perdagangan yang dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, dan jauh dari tipu daya dan kebohongan. JJ.
Senin, 19 Juni 2017
Serunya Kemah Jurnalistik TPQ Al Isyraq Bate Bangilan
*Serunya Kemah Jurnalistik TPQ Al Isyraq Bate Bangilan*
Oleh : Joyo Juwoto
Kemah Jurnalistik (19-06-2017), yang diselenggarakan oleh TPQ Al Isyraq Bate Kec. Bangilan bekerjasama dengan Komunitas Literasi Kali Kening Bangilan, berjalan seru-seru asyik.
Acara yang diikuti oleh santriwan-santriwati TPQ Al Isyraq dan beberapa asatidzahnya, ini sungguh luar biasa. Di bawah bimbingan kawan-kawan Kali Kening, setelah menerima materi tentang kepenulisan, peserta langsung diajak praktek.
Para peserta dibagi menjadi beberapa kelas menulis, disesuaikan dengan minat dan kesukaannya. Ada kelas Puisi, kelas cerpen, dan kelas essay. Masing-masing kelas dimentori kawan-kawan Kali Kening. Dengan penuh kesabaran, kawan-kawan Kali Kening membimbing dan mengarahkan para peserta kemah jurnalistik ini.
Hadir para pembimbing kemah jurnalistik dari kawan-kawan Kali Kening, mas Ikal Hidayat Nur, Mas Rohmat, Mas Joyo, Mbak Linda, Mas Blind, Mas Kafa, Mas Adib, mbak Ayra, Mas Zakky.
Walau di bulan ramadhan, namun para peserta sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh kakak-kakak pembimbing, apalagi disetiap sesi acara ada doorprice berupa buku yang dibagikan oleh kakak-kakak dari Kali Kening.
Yang luar biasa buku-buku yang dibagikan adalah tulisan dari kawan-kawan Kali Kening sendiri, jadi kesannya wow, gitu. Pelatihan menulis mentornya memang penulis beneran yang sudan punya karya, sungguh luar biasa.
Ada buku Euthanasia yang ditulis oleh Mbak Linda, ada novel Taprobane, yang ditulis oleh Mas Hulux dari Singgahan Tuban, ada buku Let's Move On, yang karya perdana dari Mbak Nindea, ada Patung di kepala, karya Ikal Hidayat Nur, dan tentu buku saya, Jejak Sang Rasul, dan Secercah Cahaya Hikmah, menjadi langganan untuk doorprice di acara-acara yang demikian.
Acara-acara yang sedemikian ini di Bangilan khususnya masih sangat langka, mengajak santriwan-santriwati untuk melek baca dan melek menulis, sebagai bagian dari keikutsertaan Kali Kening membangun peradaban bangsa. Semoga benih-benih yang di tanam Kali Kening tumbuh berkembang dan kelak hasilnya bermanfaat bagi Ibu Bumi Pertiwi Nusantara Tercinta.
*Salam Literasi, dari Kali Kening Untuk Indonesia Jaya.*
Kemah Jurnalistik TPQ Al Isyraq Bate Bangilan
Jumat, 16 Juni 2017
Khidmah Kepada Guru
Oleh : Joyo Juwoto
"Aku lebih mengutamakan guruku melebihi orangtuaku sendiri # meski hakekatnya aku mendapat keutamaan dan kemulyaan dari orangtuaku"
Kamis, 15 Juni 2017
Santri Menjadi Korban Satu Titik
Rabu, 14 Juni 2017
Kisah Santri Pembawa Jimat Ke Tanah Suci
Selasa, 13 Juni 2017
Berkomunikasi Dengan Semesta Menciptakan Harmoni Bersama
Sabtu, 10 Juni 2017
Dawuhnya Mbah Moen Sarang Tentang Ponpes ASSALAM Bangilan
Kamis, 08 Juni 2017
Wudhu Kebangsaan Dalam Merawat Kebhinekaan Tunggal Ika
Rabu, 07 Juni 2017
Safari Ramadhan, Kapolres Tuban Fadly Samad Kunjungi Pesantren ASSALAM Bangilan
Selasa, 06 Juni 2017
Pergaulan Di Media Sosial
Senin, 05 Juni 2017
Menjadi Muslim Yang Bahagia
Minggu, 04 Juni 2017
Menulis, Jalan Kebahagiaan
Sabtu, 03 Juni 2017
Puasa Meneguhkan Ukhuwwah Islamiyyah 2 (Selesai)
![]() |
Jumat, 02 Juni 2017
Puasa Meneguhkan Semangat Ukhuwwah Islamiyyah (1)
![]() |