“Seberapa Pentingkah Ibadah Sholat ?”
Sholat adalah perkara yang sangat penting
dalam ritual peribadatan umat Islam. Tidak hanya sekedar penting bahkan yang
menjadi pembeda antara seorang muslim ataupun kafir adalah urusan sholat. Besok
di akhirat amalan seorang hamba yang akan dihisab terlebih dahulu juga perkara
sholat. Jika agama Islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka sholat menjadi tiang-tiang penyangganya,
menjadi soko gurunya bangunan, jika tiang tersebut kokoh maka agama Islam akan
kuat, namun sebaliknya jika tiang-tiang tersebut lemah maka akan runtuh pula
bangunan Islam itu.
Kita sering mendengar sebuah ungkapan yang berbunyi :
الصّلاة عماد الدّين فمن اقامها فقد اقام الدّين ومن هدمها
فقد هدم الدّين
“Sholat adalah tiangnya agama, maka barang siapa yang mendirikannya
maka ia telah mendirikan agama itu, dan barang siapa yang merobohkannya maka ia
telah merobohkan agama itu”
Begitu pentingnya urusan sholat hingga Rosulullah SAW ketika di
akhir hayatnya pun yang di ucapkan adalah “Jagalah Sholat… jagalah Sholat…”Untuk
urusan sholat ini pula Rosulullah dipanggil langsung oleh Allah SWT di Sidrotil
Muntaha dalam peristiwa mi’rajnya yang luar biasa.
Walau demikian keras dan pentingnya urusan sholat ternyata ada pula
seorang hamba yang masuk surga padahal ia tidak sholat. Seperti kisah Al Aswad seorang budak Yahudi
pada peristiwa perang Khaibar, yang mana ia masuk islam pada saat itu dan
meninggal dunia pada saat itu pula hingga Rosulullah mengatakan ia masuk surga
walau belum pernah menjalankan ibadah sholat dan ibadah-ibadah lainnya dalam
Islam.
Karena memang pada dasarnya perkara masuk
surga atau neraka seorang hamba bukan dikarenakan banyaknya sholat yang
dikerjakan bukan pula seorang masuk neraka karena banyaknya kesalahan yang
dilakukan. Bisa jadi seorang yang kelihatannya banyak amalan kebaikannya namun
diakhir hayatnya su’ul khotimah maka ia akan masuk neraka, dan kita juga tidak
pernah tahu seorang yang banyak melakukan dosa-dosa akhirnya di akhir
kehidupannya bertobat dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah maka ia layak masuk
surga. Hal ini memang tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk berbuat
sekehendak kita karena Allah pun telah mewajibkan bagi kita untuk mengejar surga-Nya,
mengejar ridho-Nya dengan kerja keras dan ikhtiyar. Baru setelah itu kita
bertawakal.
Bagaimanapun alasannya sholat tetaplah wajib
bagi orang islam, jika seluruh amalan ibadah dikerjakan jika dia tidak
mengerjakan sholat tentu amalan-amalan itu tidak berguna baginya. Rosulullah
SAW bersabda :
لا خير في دين لا صلاة فيه
“Tidak ada kebaikan di dalam agama yang tidak
mengerjakan sholat”
Begitu pentingnya sholat hingga tidak ada
toleransi bagi yang tidak mengerjakan kecuali ada udzur syar’i, seperti seorang
perempuan yang haid, anak kecil yang belum baligh, hilang akal dan lain
sebagainya. Selain dari itu walau seseorang sakit ia tetap wajib mengerjakan
sholat. Jika tidak mampu berdiri maka dengan duduk, jika tak mampu duduk maka
berbaring, dan jika tidak mampu kesemuanya maka boleh mengerjakan sholat dengan
bahasa isyarat. Saat perang wajib sholat, saat bepergian wajib sholat, pokoknya
selama nafas masih dikandung badan sholat wajib dilaksanakan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu
menjaga sholat dimanapun kita berada, dan menjadikan sholat sebagai cahaya
dalam kehidupan kita.
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ
لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
“Barangsiapa
yang menjaga shalat, dijadikan baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan di hari
kiamat.”
Amien..amien ya Rabbal ‘alamain. Joyojuwoto
semoga bisa istiqomah yaaa
BalasHapusaamiin