Oleh: Joyo Juwoto
Gerakkanlah pena cintamu
Berjuang tak pernah ragu
Dengan kata kau tuliskan segala
Menerangi alam semesta
Terus langkahkanlah kakimu
Bersatu padu terus maju
Genggam erat, pegang teguh selalu
Kobarkan panji kebenaran
Sambutlah masa depan gemilang
Cahaya yang terus memancar
Dari lingkar pena sedunia
Berbakti, berkarya, berarti 2x
...
Mars FLP bergema di sudut ruangan Sanggar Caraka, beresonansi ke dalam jiwa saat peserta Muscab ikut menyanyikan mars komunitas literasi yang sudah cukup lama berkecimpung ikut serta mendobrak dan menggerakkan dunia tulis menulis, di seantero penjuru negeri. Sebelum komunitas-komunitas literasi bermunculan, FLP sudah lebih dahulu menginspirasi, dan mengabdi untuk negeri melalui pena.
Hari itu adalah hari yang cukup bersejarah dalam kalender FLP Tuban, tanggal 21 Mei 2022 FLP Tuban punya gawe besar Muscab, yang diselenggarakan di markas Sanggar Caraka milik Kak Hiday Nur, salah satu sesepuh FLP Tuban. Muscab ke-4 ini dihadiri langsung oleh Ketua FLP Wilayah Jawa Timur, ust. Muchlisin, BK dan ust. Choiri. Semoga keberkahan menyertai beliau berdua aamin.
Jalan dakwah cukup banyak, salah satunya adalah dakwah bil qalam, dakwah dengan pena. FLP sendiri mengambil peran dakwah melalui pena, sebagaimana yang termaktub dalam marsnya. Jadi siapapun yang tergabung dalam komunitas ini wajib hukumnya untuk mensyiarkan panji-panji kebenaran melalui tulisan. Lha mau bagaimana lagi kalau tidak menulis, nama komunitasnya saja Forum Lingkar Pena.
Di FLP menulis tidak sekedar menulis, ada nilai yang kita emban yaitu dakwah itu sendiri. Dakwah tidak hanya sekedar pengajian, tidak hanya sekedar membahas ritual keagamaan, dakwah adalah mengajak kepada kebaikan secara luas. Karena disetiap kebaikan ada pahala dan keberkahan. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: kullu ma'ruufi shodaqoh.
Di FLP menulis tidak sekedar merangkai kata yang mempesona, tidak sekedar membuat diksi-diksi yang memukau hati, di balik itu semua ada amanah yang kita emban yaitu menulis yang mencerahkan kehidupan dan peradaban. Ini nilai dan kaidah yang harus dipegang teguh oleh laskar pena FLP di manapun berada.
Saya pernah membaca sebuah kalimat dari Sahabat Ali Bin Abi Thalib, beliau berkata: “Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” Hal ini sejalan dan senafas dengan visi dan misi dari FLP yaitu mengusung literasi yang berkeadaban.
Jadi di FLP menulis itu adalah ibadah, menulis adalah bagian dari gerak dakwah FLP untuk mengobarkan panji kebenaran, oleh karena itu mari sambut masa depan yang gemilang dan membawa obor bagi peradaban dunia bersama FLP dengan terus berbakti, berkarya, dan berarti. Saya jadi ingat sepenggal puisi Chairil Anwar, "Sekali berarti sesudah itu mati." Salam.
Bangilan, 31 Mei 2022
Istimewa mbah
BalasHapusWkwkw...budhalken:)
BalasHapus