Jumat, 14 Juni 2019

Meneladani semangat Literasi Gus Qoyyum Lasem

Meneladani semangat Literasi Gus Qoyyum Lasem
Oleh: Joyo Juwoto

Saat saya bersama rombongan road sowan sungkeman lebaran di Gus Qoyyum Lasem, kami ditanya oleh beliau:
"Niki rombongan saking pundi?" Tanya Gus Qoyyum

Saya yang kebetulan berada di posisi yang dilihat oleh beliau, saya pun menyahuti: " Saking Bangilan-Tuban, Bah. Pondok ASSALAM Bangilan" jawab saya.

Mendengar jawaban saya, Gus Qoyyum menimpali: "Owh, saking pondoknya keluarga Mbah Hasyim Muzadi" lanjut beliau di hadapan tamu yang lainnya.

Selanjutnya Gus Qoyyum bercerita kalau dulu Mbah   Muchith Muzadi pernah mondok di Kajen Pati. Beliau juga bercerita kalau Abahnya Gus Qoyyum saat nyantri satu pondok dengan Mbah Muchith Muzadi.

Bangilan memang bukan kota kecamatan yang terkenal, namun dari kota Bangilan terdapat  sosok-sosok yang luar biasa, semisal mbah Hasyim Muzadi, mbah Muchit Muzadi, mbah Misbah. Selain itu, di wilayah Senori ada Mbah Abu Fadhol, di Laju Singgahan ada Mbah Sarbini. Dahulu  orang-orang menyebut wilayah ini bukan berdasarkan kecamatan, namun menyebutnya sebagai Bangilan-Senori digabungkan menjadi sebuah identitas.

Jika di Bangilan ada Mbah Bah yang cukup produktif menulis dan menerjemahkan kitab, di Senori ada Mbah Dhol yang juga memiliki puluhan karya berbahasa Arab, maka kita patut bangga di tengah minimnya semangat menulis para Santri bahkan Kiai di era ini, ternyata masih ada juga ulama yang hari ini  memiliki semangat dan keahlian dalam menulis. Salah satunya adalah Gus Qoyyum Lasem.

Gus Qoyyum sendiri saat kami sowan sungkeman di ndalemnya, beliau mengomentari bahwa Mbah Misbah sangat produktif dalam menulis. "Ulama dahulu memang sangat produktif dalam menulis, tapi sekarang sudah mulai berkurang" dawuh Gus Qoyyum di hadapan para tamu.

Kita tentu sangat bangga, di saat dunia literasi masyarakat cukup rendah, ternyata Gus Qoyyum memberikan teladan bagi kita untuk terus menulis dan menulis. Yang luar biasa beliau ini menulis dalam bahasa Arab. Luar biasa.

Diantara kitab-kitab yang telah ditulis oleh Gus Qoyyum diantaranya adalah: Nuurun 'ala Nur, As-Sholeh wat thooleh, al-Aalim wal Aalam, Risaalatul Hindi, Ayyuhan Nas, 'Ajaaibut Tauhid, Risaalatul Junuudi, Al-Insaniyyah min Turaasi Afghanistan Wa Fadhoiluha, Risaalatu Arba'iina Indonesiatin Fil Hayawaani.

Karya-karya dari Gus Qoyyum cukup banyak sekali, sayang sekali kemarin saat sowan sungkeman saya belum bisa berburu kitab-kitab beliau. Semoga di lain waktu bisa ke Lasem sowan beliau sambil berburu kitab-kitab yang di tulis oleh ulama jenius dari Lasem yang tidak lulus SD dan tidak pernah mondok ini. Subhanallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar