Mata Air Keberkahan Bumi Tremas Pacitan
Oleh: Joyo Juwoto
Pesantren Tremas Pacitan berada di ujung selatan pulau Jawa, jaraknya dari tempat saya tinggal sekitar 200 KM. Untuk mencapai lokasi pesantren bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Medan dan viewnya cukup bagus bagi yang suka petualang.
Secara umum letak geografis daerah Pacitan bagian utara sebagian besar berkontur pegunungan yang kering dan panas di musim kemarau, sedang Pacitan bagian selatan berupa pantai-pantai yang cukup menawan.
Jalur dari Ponorogo menuju Pacitan cukup indah namun sangat menantang. Di satu sisi jalan raya Pacitan berupa tebing-tebing yang cukup tinggi, sedang di sisi lainnya adalah bentangan sungai. Sayangnya waktu saya lewat kondisi sungai mengering. Saya membayangkan betapa indahnya jika sungainya mengalir jernih. Eksotik sekali.
Alhamdulillah, walau bukan sebagai santri pondok Tremas, kemarin saat liburan lebaran saya bersama teman-teman santri berkesempatan menginjakkan kaki kami di bumi Tremas yang penuh barakah. Kami sowan kepada Kiai Luqman, salah satu pengasuh pesantren Tremas generasi ke enam.
"Pondok pesantren Tremas termasuk salah pondok tertua di Nusantara". "Pondok Tremas ini berdiri sekitar tahun 1820 M, sekitar jaman Pangeran Diponegoro." Begitu dawuhnya Mbah Yai Luqman saat kami sowan ke ndalem beliau.
Saya sendiri awal kali mendengar dan mengenal nama Pondok Tremas dari dawuhnya Mbah Yai saya, Almaghfurlah KH. Abd. Moehaimin Tamam, pendiri pondok pesantren ASSALAM Bangilan Tuban. Saat itu beliau bercerita kalau adik iparnya nyantri di sana.
Menurut kisah yang beredar di kalangan santri, jika mondok di Tremas kuat Istiqomah mondok dan tidak pulang selama tiga tahun insyaallah menjadi orang yang alim, kalaupun jika tidak alim insyaallah diganjar barakah gampang golek rejeki. Itu yang pernah diceritakan oleh Mbah Yai saya dulu.
Kisah seperti ini tentu bukan isapan jempol semata, tercatat banyak santri Tremas yang berhasil dan akhirnya menjadi kiai yang alim dan masyhur. Bahkan Kiai Mahfudz At-Termasie termasuk punjernya Kiai di Nusantara. Pendiri NU Mbah Hasyim Asy'ari pernah nyantri di Tremas, KH. Munawir Krapyak Jogjakarta juga santri Tremas, salah satu pendiri Gontor, KH. Sahal juga pernah menjadi santri di Tremas. Dan masih banyak Kiai-kiai yang pernah menyesap mata air keberkahan dari pesantren Tremas ini.
Semoga keberkahan bumi Tremas menyebar semakin luas, dan memberikan keberkahan dan kebaikan bagi bumi Nusantara tercinta ini. Aamiin. Salam Santri sowan lan Sungkeman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar