KH. Yunan Jauhar, atau akrab dipanggil Gus Yunan,
pengasuh pondok pesantren ASSALAM Bangilan Tuban suatu ketika sowan riyayan ke
ndalemnya Mbah Maimun Zubair Sarang atau Mbah Moen.
Gus Yunan adalah Gus saya, yaitu putra
kedua dari KH. Abd. Moehaimin Tamam, pendiri pondok pesantren ASSALAM
Bangilan, semoga Allah memuliakan beliau. Gus Yunan ini yang
menggantikan Abahnya sebagai pengasuh pondok pesantren ASSALAM Bangilan,
setelah Mbah Yai Moehaimin Tamam meninggal dunia.
Memang lazim adanya di kalangan kiai maupun
santri untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi kepada yang lebih sepuh. Jadi
ketika musim riyayan biasanya para kiai maupun santri sama sowan kepada
kiai-kiai sepuh. Mbah Moen ini termasuk salah satu kiai sepuh yang ada di Jawa,
bahkan mungkin se-Indonesia.
Mbah Moen sendiri pernah dirawuhkan ke pondok
pesantren ASSALAM Bangilan, memberikan mauidzoh hasanah saat Haflah
Akhirussanah beberapa tahun silam.
Saat sowan di Sarang Gus Yunan didawuhi oleh Mbah
Moen, "Muhith, Muhaimin, Hanifah, Hasyim wes podho kapundut, kuwo seng
istiqomah yo cung?". (Muhith, Muhaimin, Hanifah, Hasyim sudah sama
meninggal dunia, kamu yang istiqomah ya nak?)
Demikian yang disampaikan oleh Mbah Moen kepada
Gus Yunan.
Mbah Moen punya harapan besar kepada Gus Yunan
agar beristiqomah dalam ngemong santri, meneruskan perjuangan Abahnya sebagai
pengasuh pondok pesantren ASSALAM, sebagai Medan perjuangan di tengah-tengah
masyarakat. Karena pesantren adalah salah satu benteng moral dan peradaban umat.
Selain itu, Mbah Moen juga bercerita:
"Biyen mbah Tamam lan mbah Muzadi nek
sowan mbah Zubair, gak oleh kundur karo bapakku yen durung melu jama'ah dzuhur
lan asar.” (Dulu Mbah Tamam dan Mbah Muzadi kalua berkunjung ke mbah
Zubair (Abahnya Mbah Moen) tidak boleh pulang sebelum ikut jama’ah shalat dhuhur dan shalat asar)
"Terus trukke mbah Tamam dikebakki gabah lan
beras dibagi-bagi kiai-kiai sek nek Sarang kene." (Mobil Truknya Mbah Tamam selalu dipenuhi
dengan beras untuk dibagi-bagikan kiai-kiai yang ada di Sarang)
Lanjut
Mbah Moen bercerita tentang hubungan dzurriah Gus Yunan dengan Mbah Zubair serta
Kiai-kiai di Sarang yang cukup baik dan akrab.
Demikian cerita yang dibagikan oleh Gus Yunan
tentang sowan beliau ke Sarang.
Subhanallah abah
BalasHapus