ASSALAM Magazine Fair 2018 siang tadi (Senin, 30 April 2018) menggelar acara launcing dan bedah buku karya santri-santri ASSALAM Bangilan yang terhimpun dalam antologi Kembang Aksara, dengan judul "Kepada Pemilik Rasa." Selain buku antologi, siang itu juga membincang sebuah novel karya dari santri kelas 3 yang berjudul "Dia adalah Rehan."
Buku antologi Kembang Aksara yang ditulis oleh santri kelas 5 A KMI ASSALAM Bangilan berisi karya tulis berupa puisi, cerpen, dan esai. Proses penulisan buku ini cukup singkat, hanya sekitar satu minggu naskah sudah siap, tinggal masuk ke tahapan selanjutnya, dan akhirnya diterbitkan oleh Iluvia Publishing. Sungguh proses yang singkat dan luar biasa.
Dalam salah satu puisi yang tadi sempat dibacakan di acara launcing, saya cukup terpana. Astaga! sungguh membuat saya terkaget, puisi dengan judul "Pulang" benar-benar menyihir dan membuat saya merenung. Sedikit saya cuplikkan isi dari puisi tersebut :
Pulang
Seberapa pun jauh kau akan pergi
Segelap apapun tempatmu berdiri
Pada akhirnya kau akan kembali
...
Puisi ini ditulis oleh seorang santri yang belum lulus sekolah tingkat menengah, tetapi puisinya cukup menyentak kesadaran. Bahwa pada saatnya kita akan kembali, kembali ke rumah, ke kampung kita yang sebenarnya, yaitu kampung akhirat tentunya. Itu sedikit puisi yang tadi dicuplik di acara bedah buku. Tentu isi lainnya juga luar biasa, mungkin jika pembaca penasaran bisa langsung menghubungi pihak penerbit atau langsung menanyakannya di Ponpes ASSALAM Bangilan Tuban.
Buku yang satunya yang dibedah adalah sebuah novel. Ini sangat luar biasa, menulis novel itu butuh tenaga ekstra, nafas yang panjang, dan kemahiran dalam merangkai dan mengolah kata tentunya. santei kelas 3 KMI ASSALAM sudah mampu membuatnya. Sebenarnya jika berbicara masalah menulis buku, di ASSALAM Bangilan bisa dikatakan sebagai tempatnya bibit-bibit itu. Telah banyak santri-santri yang menulis di sela-sela kesibukannya belajar. Saya kira ini perlu pembinaan yang baik agar bibit-bibit ini nantinya menjadi tanaman yang bermanfaat.
Acara gebyar literasi yang dibuka langsung oleh pengasuh ponpes ASSALAM Bangilan Tuban, KH. Yunan Jauhar, M.Pd.I ini cukup antusias dan meriah. Abah Yunan Jauhar memberikan apresiasi positif dengan terselenggaranya gebyar literasi ini. Beliau juga memberikan pesan:"Menulislah yang bermanfaat agar tulisanmu menjadi investasi kelak di akhirat, sebagaimana ulama-ulama dulu menulis," demikian ungkap beliau.
Selain bedah buku juga ada bazar buku murah yang digelar di halaman pesantren. Santri-santri termotivasi untuk menulis yang nantinya, satu tahun ke depam bisa dilauncing di acara semisal. Tidak heran jika minat santri untuk menulis cukup besar, karena memang santri ASSALAM sangat gemar membaca. Hal ini tentu tidak lepas dari salah satu semboyan yang selalu dipegang "Jangan mengaku menjadi santri ASSALAM kalau belum cinta membaca" (KH. Moehaimin Tamam).
josss mbah joyo
BalasHapus