Jika anak berbuat salah,
tegurlah dia dengan penuh kasih
Mengapa ?
Seperti pepatah bahasa
Inggris “to err is human,” seorang
anakpun tidak luput dari kesalahan. Gunakan kesempatan ini sebagai peluang agar
anak bisa belajar dari kesalahannya. Yang terpenting adalah bagaimana anak bisa
menghadapi kesalahannya dan menjadi anak yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Beberara orang tua menganggap kesalahan anak seperti kiamat dan memarahi anak
habis-habisan. Dalam hal ini anak akan merasa tidak aman dan takut terhadap
orang tua sehingga ketika lain kali dia berbuat kesalahan lagi, dia akan
berusaha menyembunyikannya dan berbohong kepada orang tua untuk menghindari
amarah. Karena itu orang tua perlu bersikap bijak dan tidak malah menjerumuskan
anak ke dalam perasaan bersalah dan takut yang berlebihan. Orang tua perlu
membimbing anak untuk menyesali kesalahannya. Dan yang lebih penting adalah
bagaimana anak bisa bangkit kembali dan memperbaiki diri.
Bagaimana ?
v Fokuskan pada tindakan anak yang salah dan bukannya pada sifat
atau kepribadian anak. Anda bisa mengatakan “Jadi kamu tadi memecahkan vas
bunga mama. Bagaimana itu bisa terjadi ?” Hindari konfrontasi yang menjatuhkan
rasa aman anak seperti, “Kamu itu kok kasar sekali sih !”
v Hindari kata-kata yang berisi vonis permanen seperti : musti,
selalu, tidak pernah, biasa.
v Jangan mengungkit-ungkit
kesalahan yang lalu-lalu.
v Jangan membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Setiap orang
adalah unik dan spesial
v Jika anda merasa harus menghukum anak karena kesalahan yang
cukup serius, lakukan itu untuk kepentingan anak dan bukan untuk melampiaskan emosi anda. Hukuman yang
mendidik tidak untuk menyakiti atau menjatuhkan harga diri anak melainkan untuk
membuat anak menyesali kesalahannya namun masih bisa melihat harapan untuk
perbaikan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar