Oleh: Joyo Juwoto
Tak terasa hampir dua tahun pandemi COVID-19 melanda kita semua. Tidak di desa, tidak di kota kondisi sulit dirasakan oleh semuanya, baik secara ekonomi, pendidikan, maupun sektor transportasi. Hampir semua lini kehidupan kehilangan gairahnya.
Di situasi pandemi seperti ini masyarakat harus pandai dalam mengatur keperluan sehari-hari, sektor yang dirasa sangat penting saja yang harus diprioritaskan, agar kehidupan terus berjalan, dan masyarakat bisa survive di tengah situasi yang serba tidak pasti ini.
Termasuk dalam merayakan HUT Kemerdekaan negara kita tercinta, jangan sampai seperti biasanya. Pesta sebulan penuh dengan berbagai kegiatan yang melibatkan massa cukup banyak.
Saya rasa hal yang wajar kita bergembira menikmati karunia dan rahmat Allah Swt dengan anugerah Kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa. Sudah seyogyanya kita merayakannya dengan berbagai kegiatan yang positif.
Kita bahagia dengan anugerah dan nikmat yang telah Allah Swt berikan berupa Kemerdekaan adalah termasuk amal kebaikan yang bernilai ibadah dan berpahala. Itu adalah tanda kesyukuran atas nikmat Tuhan.
Ya, kebahagiaan saat merayakan Kemerdekaan tentulah sangat berharga, apalagi di musim pandemi seperti ini. Kita bisa tertawa dalam segala keterbatasan adalah hal yang sangat luar biasa.
Bergembira adalah perintah Tuhan, dan ini menjadi penanda seorang hamba bahagia dengan punya Tuhan Allah yang Maha Pengasih dan Penyanyang. Gus Baha' seorang ulama yang sangat viral pernah mengatakannya demikian. Bahkan beliau juga menyitir ayat al Quran yang bunyinya:
"Qul bifaḍlillāhi wa biraḥmatihī fa biżālika falyafraḥụ, huwa khairum mimmā yajma’ụn."
Artinya: “Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."
Ayat di ayat jelas sekali bahwa seorang hamba hendaknya bergembira dengan karunia Allah Swt yang telah dianugerahkan kepada seorang hamba.
Gus Baha' juga mengatakan bahwa tertawa itu termasuk ibadah mudah yang sangat dibenci oleh syetan, sebagaimana yang beliau sitir dari Imam Al Ghazali yang berbunyi:
"Inna min khiyari ummati fimaa nabbaanil mala-ul a’la qauman yadhakuuna jahran min sa’ati rahmatillah, wa yabkuuna sirran min khaufi ‘adzaabih."
Artinya:
"Sesungguhnya termasuk dari ummatku dari apa yg dikabarkan oleh penduduk langit ialah kaum yang tertawa lantang sebab keluasan rahmat Allah, dan yang menangis secara rahasia sebab takut adzab-Nya."
Jadi silakan tetap bergembira dalam memeriahkan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI dengan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan musim pandemi seperti ini. Jangan sampai pandemi membuat kita bangsa Indonesia mati gaya.
Ada banyak alternatif merayakan Kemerdekaan yang ke 76 ini dengan berbagai kegiatan yang berbasis online, seperti baca puisi online, karya foto, lomba menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, secara online di media sosial atau mungkin group WA kampung, lomba membuat tagline Kemerdekaan dan tentu masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan via dunia maya.
Intinya sesuai tagline HUT RI Ke-76, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, rakyat harus bangkit, rakyat harus gembira agar rasa syukur dan kebahagiaan atas Kemerdekaan ini tidak terjajah kembali oleh kondisi pandemi yang belum berkesudahan ini. Salam bahagia, Salam merdeka!
Bangilan, 31 Agustus 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar