Kamis, 09 Agustus 2018

Memoar Dalang Kentrung Terakhir

Memoar Dalang Kentrung Terakhir
Oleh : Joyo Juwoto

Dalang Kentrung  Terakhir adalah judul buku saya yang terbit tahun 2017 silam, buku ini berisi beberapa kumpulan cerpen yang kemudian saya terbitkan menjadi sebuah buku. Seperti buku-buku saya sebelumnya, Dalang Kentrung Terakhir juga saya terbitkan indie pada penerbit Pataba (Pramoedya Ananta Toer  Anak Semua Bangsa) yang dikelola Mbah Soesilo Toer, adik kandung Pramoedya Ananta Toer. Buku ini juga dipengantari oleh Soesilo Toer, seorang doktor lulusan Rusia.

Saya cukup gembira berhasil menulis beberapa cerpen yang kemudian saya terbitkan, karena bagi saya menulis cerpen cukup sulit, walau menulis yang lainnya juga tidak kalah sulitnya. Cerpen yang berhasil saya tulis hingga selesai di akhir tahun 2016 berjudul Jalan Pulang, yang juga saya masukkan dalam kumpulan cerpen saya Dalang Kentrung Terakhir. Setelah berhasil menyelesaikan cerpen Jalan Pulang, saya mulai menulis beberapa cerpen yang akhirnya cukup saya terbitkan menjadi sebuah buku.

Buku Dalang Kentrung Terakhir nasibnya cukup bagus, saya tidak perlu menawarkan dan menjualnya kepada khalayak, karena buku ini dijualkan oleh Pataba dan dipesan oleh Perpusda sebanyak 16 eksemplar. Bagi saya ini adalah capaian yang luar biasa, dibandingkan dengan dua buku saya sebelumnya, yang harus saya titipkan di toko santri dan menunggu habis. Tapi sebenarnya saya tidak begitu ambil pusing dengan buku saya, bisa menulis dan menerbitkannya menjadi buku sudah cukup membahagiakan, apalagi tulisan itu ada yang ikut membacanya, tentu saya sangat bahagia.

Buku Dalang Kentrung Terakhir yang dibeli Perpusda kemudian dibagikan ke perpustakaan-perpustakaan yang ada di wilayah Kecamatan, saya pernah difotokan oleh salah seorang teman bahwa buku saya ada di perpustakaan yang ada di wilayah kecamatannya. Tentu berita ini menggembirakan bagi saya dan menjadi motivasi untuk terus berkarya melalui tulisan.

Sebelum menulis genre cerpen, ada dua buku saya yang terlebih dahulu terbit, yaitu Jejak Sang Rasul dan Secercah Cahaya Hikmah. Saya sangat senang berhasil menerbitkan buku walau masih secara indie, dan tentu saya punya keinginan, suatu saat mampu dan berhasil menerbitkan buku di penerbit mayor. Atau setidaknya saya harus mencoba mengirimkan naskah untuk buku di penerbit mayor, masalah berhasil diterbitkan atau tidak itu urusan belakangan.

Soal menulis saya memang masih selalu berkutat pada kesulitan-kesulitan yang laten, walau sudah sering kali mendengar dan membaca motivasi bahwa menulis itu mudah. Tapi nyatanya dan prakteknya saya masih terbelenggu dengan kesulitan dalam hal tulis-menulis. Walau demikian saya berusaha untuk tidak patah arang dan terus menerus belajar dan belajar.

       Saya merencanakan, minimal bisa menerbitkan satu buku dalam satu tahun, target yang memang sangat rendah, tapi dapat memenuhi target itu saya sudah sangat bahagia. Tahun ini (2018) calon buku saya sudah persiapan terbit, nomor ISBN-nya sudah keluar, tinggal menunggu proses selanjutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar