Di era sekarang kebahagiaan seakan menjadi barang yang langka. Kekayaan, Kedudukan, Kehormatan tak kunjung mampu membahagiakan manusia. Apalagi kemiskinan tentu menjadi barang yang sangat ditakuti dan dijauhi oleh kebanyakan manusia. Lha wong kaya saja sulit bahagia apalagi yang miskin mana mungkin bisa bahagia. Itu mungkin logika kita. Disaat standar kebahagiaan rancu dan absurd maka saat itu juga jangan pernah anda berharap untuk merasakan kebahagiaan. Coba bayangkan kaya merasa kurang lalu bagaimana yang miskin, tentu semakin susah dan menderita hidupnya, jika itu yang kita jadikan ukuran kebahagiaan. Oleh sebab itu mari kita berfikir lebih luas dan membuka cakrawala akan arti dari kebahagiaan itu sendiri. Jangan pernah kita batasi kosakata "Bahagia" dalam rumus hidup kita dengan harta, kedudukan, kehormatan dan semua, karena bahagia ada dalam segala kondisi kita
Lalu bagaimana agar dalam segala kondisi kita bisa bahagia ? Cobalah resep turun temurun dari nenek moyang kita orang Jawa.
1. Urip Kuwi Sing Prasojo
Sederhana
dalam berfikir, sederhana dalam berbicara, dan sederhana dalam berperilaku.
2. Urp Kuwi Ojo neko-neko
Selalu
mentaati norma dan hukum agama dan kemasyarakatan.
3. Urip Kuwi Ojo Golek Molo
Tidak
membuat masalah, tetapi mencari solusi atas permasalahan yang kita hadapi.
Insyallah dengan 3 hal tersebut diatas kita akan mampu menyelami makna dan arti dari kebahagiaan itu sendiri.Salam Bahagia. JWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar