Shodaqoh di Bulan Ramadhan
Oleh: Joyo Juwoto
Afdhalus Shodaqoh fi Ramadhan, begitu salah satu hadits mengenai keutamaan shodaqoh di bulan Ramadhan. Walau sebenarnya kapanpun kita melakukan amal shodaqoh Allah SWT akan memberikan balasan kebaikan kepada kita, namun seutama-utamanya shodaqoh berdasarkan hadits di atas yang dilakukan di bulan Ramadhan.
Shodaqoh adalah amal dua dimensi, dimensi vertikal dan dimensi horizontal, dimensi ilahiah dan dimensi insaniyyah, dimensi ruhaniah dan dimensi sosial. Jika kita shalat maka itu hanya menyangkut ibadah kita secara langsung kepada Allah, puasa, haji pun demikian, namun ibadah zakat, infaq dan shodaqoh tidak hanya menyangkut ibadah ruhaniah saja, namun juga ibadah sosial.
Yang saya maksud dimensi sosial karena dampak ibadah ini secara langsung bisa dirasakan oleh orang yang kita sedekahi, meringankan beban mereka, dan memberikan rasa cinta dan kebahagiaan. Ibadah shodaqoh ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan sosial kita di tengah-tengah masyarakat.
Hanya saja kadang ibadah shodaqoh ini menimbulkan rasa superioritas dalam diri yang bersedekah. Orang yang memberi merasa lebih unggul dan lebih tinggi derajadnya dari yang diberi. Ini penyakit hati. Kita harus memposisikan diri bahwa kita butuh menyalurkan sedekah harta kita, karena di sana ada haknya orang yang memang berkah menerima.
Di sinilah keikhlasan sedekah kita diuji, apakah kita benar-benar ikhlas karena Allah atau karena mengharap yang lainnya. Tidak hanya berharap sanjungan dan pujian sebagai orang yang dermawan, kadang kita sedekah juga mengharapkan kembalian dari Allah yang berlipat-lipat. Allah SWT memang berjanji akan melipat gandakan harta yang kita sedekahkan, tapi bukan berarti kemudian kita membuat satu struktur berfikir jika kita sedekah seribu maka pasti balasannya adalah sepuluh ribu berupa uang. Allah bisa saja mengganti dalam bentuk lain di dunia atau bahkan diberikan kelak di surga, yang pasti Allah pasti akan membalas sedekah kita.
Saya rasa sebuah keterangan jika tangan kanan memberi, jangan sampai tangan kiri mengetahuinya, ini adalah nasehat yang sangat bijak mengenai ibadah sedekah. Kalau orang Jawa bilang, "Sak Apik-apike Wong Yen Awehi Pitulung Kanthi Cara Dedemitan." Sebaik-baik orang itu jika memberi dengan cara sembunyi-sembunyi.
Semoga amal ibadah kita di bulan ramadhan ini dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang sebaik-baiknya, yang sebanyak-banyaknya, berlimpah dikehidupan dunia dan akhirat kita. Aamiin.
15 April 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar