Tidurnya Orang Yang Berpuasa adalah Ibadah
Oleh: Joyo Juwoto
Pada bulan puasa langit surga ditampakkan, dan pintu neraka ditutup oleh Allah SWT, demikian dalam sebuah penjelasan keutamaan bulan puasa. Ya, semua amal kita di bulan puasa adalah bernilai ibadah yang membuahkan pahala. Tidurpun kita tetap mendapatkan pahala. Hadits ini sangat masyhur sekali, Naumusshoimi ibadatun.
Mengapa tidur saja di bulan ramadhan kok dianggap ibadah? Mungkin kelihatannya aneh, tapi jika ditelisik benar adanya. Bayangkan jika kamu tidur, maka potensi maksiat kamu kepada Allah tentu berkurang, dibandingkan saat terjaga. Ini mungkin selemah-lemahnya alasan untuk meninggalkan kemaksiatan berkurang, dibandingkan saat terjaga. Ini mungkin selemah-lemahnya alasan untuk meninggalkan kemaksiatan.
Jika kita berbicara masalah tidur, tentu kita semua tahu kisah ashabul kahfi. Para pemuda ashabul kahfi ini jihadnya adalah tidur di dalam goa selama bertahun-tahun. Mereka dalam mempertahankan keyakinannya ya hanya dengan tidur sampai Allah SWT membangunkan mereka. Jadi jika ada ungkapan tidurnya orang yang puasa ibadah tentu tidak aneh, walau tentu ini bukan untuk dipakai alasan untuk bermalas-malasan.
Dalam memaknai ungkapan hadits tidurnya orang puasa adalah ibadah harus dengan kacamata positif dan produktif, semisal jika tidur saja dihitung sebagai ibadah, maka tentu ketika kita melakukan kebaikan da amal sholeh sudah barang tentu Allah SWT akan memberikan pahala yang berlimpah.
Jadi bulan Ramadhan adalah bulan diskon besar-besaran yang diberikan Allah kepada kita, ramadhan adalah bentuk kasih sayang dan rahmat Allah yang tiada tara bagi umat Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu mari mempergunakan kesempatan satu bulan sekali dalam setahun ini untuk investasi akhirat kelak.
Investasi itu bisa berupa memperbanyak membaca Al Qur'an di bulan ramadhan, bersedekah kepada dhuafa, tidak meninggalkan shalat taraweh yang memang diberikan keluasan waktu dan kesempatan oleh Allah, maupun dalam bentuk kebaikan-kebaikan lainnya.
Semoga dengan berinvestasi akhirat tersebut menjadikan kita hamba-hamba yang berhasi lulus di madrasah Allah SWT yaitu madrasah ramadhan, dan akhirnya kita dapatkan gelar hamba yang bertaqwa. Aamiin, aamiin ya Rabbal 'alamin.
6 April 2022 M/ 4 Ramadhan 1443 H
Tulisan nya mantap pak
BalasHapusMaturnuwun mbak, herek2 ngoten mawon pokoke, kangge healing:)
BalasHapus