Jumat, 01 Oktober 2021

Menepi Berkawan Sepi

Menepi Berkawan Sepi
Oleh: Joyo Juwoto

Pada suatu senja, saat temaram mulai mulai menghunjam
Kau terhuyung diterpa angin laut utara

Matahari memerah darah di ujung lazuardi 
Pedih perih jiwamu bagai butiran pasir dilanda hempasan gelombang pasang 

Kau termenung di bawah langit yang menggulung mendung
Kalut bergelayut menghitam pada cakrawala kelam

Kepada laut kau tumpahkan semudra resah
Kepada ombak kau hempaskan segala gundah

Kepada camar-camar kau titipkan secuil kerinduan entah tentang apa pada sayapnya yang melayang ke angkasa

Kepada karang kau berharap ketegarannya, dalam setiap terjangan badai yang menggoncang 

Kepada pasir-pasir kau mengadu tentang segala kerinduanmu yang berakhir menjadi debu

Kepada angin yang berhembus sepoi-sepoi
Kau merenungi kesunyian hati

Kepada cemara yang melambai, kau munajatkan cinta yang dihempas badai

Kepada hati yang sunyi
Kau menepi, menyepi
Berkawan sepi


Senjakala, 22/09/21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar