Kuliah Literasi dari Prof. Imam Suprayogo
Oleh: Joyo Juwoto
Profesor Imam Suprayogo, nama yang telah cukup lama saya dengar, kalau tidak salah sekitar tahun 2016. Walaupun saat itu saya sama sekali belum pernah ketemu dengan beliau secara langsung. Hanya saja, saya satu group WhatsApp (WA) dengan beliau, jadi saya sering membaca beberapa ulasan dan nasehat beliau di channel WA.
Baru kemarin saat Kopdar ke-IV SPK di UNISMA, sebuah kampus yang cukup keren yang berada di kota Malang, saya bertemu, bersalaman, bermuwajahah, dan tak lupa berfoto dengan beliau, setelah sebelumnya mendengarkan kuliah literasi dari prof Imam Suprayogo yang sungguh luar biasa.
Prof. Imam Suprayogo layak dijuluki sebagai salah satu Imamnya literasi di Indonesia. Beliau selama ini memang tidak banyak berbicara tentang literasi, tapi keteladanan beliau dalam dunia literasi, khususnya dalam bidang menulis patut mendapat apresiasi. Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan apresiasi kepada beliau sebagai tokoh akademisi yang tidak pernah berhenti menulis kurang lebih selama 9 tahun. Sungguh capaian yang luar biasa.
Dari kegiatan menulisnya inilah lahir puluhan judul buku. Rata-rata buku Prof. Imam Suprayogo disunting oleh dalam istilah santrinya Muhibbin Prof. Imam. Yang luar biasa, buku tersebut setelah dicetak, hasil royaltinya tidak diambil oleh Prof. Imam, semuanya diberikan kepada penyunting naskahnya. Sifa kedermawanan yang layak disuri teladani. Dari menulis itulah Prof. Imam banyak berbagi kepada masyarakat, selain berbagi ilmu, beliau juga berbagi rejeki dengan penerbit dan penyunting naskahnya.
Dalam seminarnya Prof Imam memaparkan, manfaat apa yang beliau terima dan beliau peroleh dari menulis jika royalti bukunya diberikan orang lain? Prof. Imam menuturkan bahwa masih sangat banyak sekali manfaat yang beliau dapatkan dari menulis. Salah satunya beliau sering diundang keluar negeri dan semua itu didapatkan secara gratis. Selain tentu manfaat non-materi dan manfaat yang lainnya dari kegiatan menulis.
Salah satu kunci dari kesuksesan Prof. Imam Suprayogo dalam menulis adalah keistiqomahan beliau, ini yang berat, walaupun berat bukan berarti tidak bisa ditiru dan dikerjakan. Asal ada niat yang kuat insyaallah semua bisa dilakukan.
Demikian sedikit kuliah literasi yang disampaikan Prof. Imam Suprayogo dalam Kopdar ke-IV SPK di UNISMA yang saya ikuti. Semoga bermanfaat.
*Bangilan, 27 Januari 2020*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar