ISBAT
dan Pak Camat Dalam Majelis Bukber
Oleh
: Joyo Juwoto
Selain sebagai bulan
yang penuh keberkahan, bulan ramadan adalah bulan kebersamaan. Sekian banyak
kegiatan kebaikan yang digelar di bulan ramadan, seperti bagi ta’jil bersama,
buka bersama, santunan bersama, tarawih bersama, tilawah Al qur’an bersama,
ta’lim bersama, dan masih banyak lagi kebersamaan yang dilaksanakan pada bulan
ramadan. Tentu kebersamaan-kebersamaan dalam kebaikan ini sangat bagus dan
banyak nilai positif yang bisa kita raih bersama.
Makan-makan memang
menjadi aktivitas rutin setiap orang, namun dibalik aktivitas rutin ini bisa
kita sematkan nilai –nilai lebih dari hanya sekedar makan-makan. Majelis bukber
pada bulan ramadhan sangat lazim dilakukan oleh sekelompok komunitas, teman
sejawat, teman kantor, dan kelompok sosialita lainnya. Jika kita menengok
sekilas mungkin kita akan bergumam, Ah! acara kok makan-makan terus, apa tidak
lebih baik dananya dipakai untuk membantu orang lain?, atau mungkin juga ada
yang nyinyir sambil mencurigai “Makan-makan saja bisa, masak membantu ini dan
itu kok tidak bisa.”
Ya, begitulah lain
ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, tiap orang punya kepala sama
hitamnya namun isi dan pendapatnya tentu berbeda-beda. Wajar, dan itu sah-sah
saja, asal masih dalam azas kepatutan dalam mengomentari kesibukan dan
aktivitas orang lain. Nanti kalau dia capek kan ya berhenti sendiri tanpa ada
yang menyuruh, orang capek kan butuh istirahat.
Lha wong, memang orang yang suka komentar ini itu, kebanyakan belum
kenal dan belum tahu , sedang kita yang dikomentari anggap saja sebagai tukang
keplok dan cheersleader saja. Mengasyikkan bukan?
Makan-makan,
kumpul-kumpul memang menjadi agenda kegiatan ISBAT, tapi fokusnya sebenarnya
bukan di acara makan-makannya, bukan di acara yang sekedar njagong
kumpul-kumpul tanpa output yang jelas.
Ada agenda besar yang selalu digodog dan dimatangkan dalam sebuah ajang
makan-makan dan kumpul-kumpul, dan terbukti dalam beberapa bulan ISBAT bersama
masyarakat Bangilan sudah banyak bergerak dan berkhidmat bersama, mulai dari
kegiatan ketuk pintu bagi sembako, donor darah, memberikan santunan kepada
dhuafa, memperbaiki rumah manula, memberikan jatah makan bulanan manula,
program bagi seribu ta’jil, dan berbagai program lain yang terus dikordinasikan
melalui ajang makan-makan dan kumpul-kumpul ISBAT.
Alhamdulillah dengan
semangat kebersamaan, saling mendukung dan saling menghargai, antara ISBAT
dengan banyak pihak termasuk pihak Kecamatan, pihak pemerintah desa, dengan
semangat sinergitas yang baik, ISBAT berusaha terus bergerak untuk
masyarakat, sesuai dengan slogan ISBAT
yang berbunyi “Dari Desa Untuk Bangsa.” (dibaca dengan tangan mengepal dan
ekspresi penuh semangat)
Waduh, saya ini
sebenarnya ingin menulis keseruan majelis bukber ISBAT dan Pak Camat di moment
ramadan, tapi kok ngelantur ke mana-mana. Ok, kembali fokus ke acara
makan-makan, kemarin ketepatan dengan purna tugasnya Pak Camat di kec. Bangilan
dan kepindahan beliau ke tempat tugas yang baru, kami keluarga ISBAT mengundang
Pak Camat untuk berbuka puasa bersama. Bukan apa-apa, kami merasa Pak Camat seperti
keluarga sendiri yang telah banyak memberikan dukungan dan support kepada kami,
sehingga kami perlu merayakan kebersamaan antara ISBAT dan Pak Camat di sebuah
majelis bukber.
Wah, masalah
makan-makan dan menikmati berbagai macam masakan yang telah disiapkan oleh tuan
rumah di base camp ISBAT, di rumahnya Pak Maskin Pulut Bangilan, sebenarnya
lebih enak dinikmati kecapan lidah, daripada hanya sekedar ditulis panjang lebar
dan bertele-tele. Jadi harap maklum akan kesulitan saya untuk menuliskannya,
lebih baik segera undang team ISBAT untuk makan bersama Anda, semoga keberkahan
selalu menaungi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar