Rabu, 06 Juni 2018

ISBAT dan Pak Camat Dalam Majelis Bukber


ISBAT dan Pak Camat Dalam Majelis Bukber
Oleh : Joyo Juwoto

Selain sebagai bulan yang penuh keberkahan, bulan ramadan adalah bulan kebersamaan. Sekian banyak kegiatan kebaikan yang digelar di bulan ramadan, seperti bagi ta’jil bersama, buka bersama, santunan bersama, tarawih bersama, tilawah Al qur’an bersama, ta’lim bersama, dan masih banyak lagi kebersamaan yang dilaksanakan pada bulan ramadan. Tentu kebersamaan-kebersamaan dalam kebaikan ini sangat bagus dan banyak nilai positif yang bisa kita raih bersama.

Makan-makan memang menjadi aktivitas rutin setiap orang, namun dibalik aktivitas rutin ini bisa kita sematkan nilai –nilai lebih dari hanya sekedar makan-makan. Majelis bukber pada bulan ramadhan sangat lazim dilakukan oleh sekelompok komunitas, teman sejawat, teman kantor, dan kelompok sosialita lainnya. Jika kita menengok sekilas mungkin kita akan bergumam, Ah! acara kok makan-makan terus, apa tidak lebih baik dananya dipakai untuk membantu orang lain?, atau mungkin juga ada yang nyinyir sambil mencurigai “Makan-makan saja bisa, masak membantu ini dan itu kok tidak bisa.”

Ya, begitulah lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, tiap orang punya kepala sama hitamnya namun isi dan pendapatnya tentu berbeda-beda. Wajar, dan itu sah-sah saja, asal masih dalam azas kepatutan dalam mengomentari kesibukan dan aktivitas orang lain. Nanti kalau dia capek kan ya berhenti sendiri tanpa ada yang menyuruh, orang capek kan butuh istirahat.  Lha wong, memang orang yang suka komentar ini itu, kebanyakan belum kenal dan belum tahu , sedang kita yang dikomentari anggap saja sebagai tukang keplok dan cheersleader saja. Mengasyikkan bukan?

Makan-makan, kumpul-kumpul memang menjadi agenda kegiatan ISBAT, tapi fokusnya sebenarnya bukan di acara makan-makannya, bukan di acara yang sekedar njagong kumpul-kumpul tanpa output yang jelas.  Ada agenda besar yang selalu digodog dan dimatangkan dalam sebuah ajang makan-makan dan kumpul-kumpul, dan terbukti dalam beberapa bulan ISBAT bersama masyarakat Bangilan sudah banyak bergerak dan berkhidmat bersama, mulai dari kegiatan ketuk pintu bagi sembako, donor darah, memberikan santunan kepada dhuafa, memperbaiki rumah manula, memberikan jatah makan bulanan manula, program bagi seribu ta’jil, dan berbagai program lain yang terus dikordinasikan melalui ajang makan-makan dan kumpul-kumpul ISBAT.

Alhamdulillah dengan semangat kebersamaan, saling mendukung dan saling menghargai, antara ISBAT dengan banyak pihak termasuk pihak Kecamatan, pihak pemerintah desa, dengan semangat sinergitas yang baik, ISBAT berusaha terus bergerak untuk masyarakat,  sesuai dengan slogan ISBAT yang berbunyi “Dari Desa Untuk Bangsa.” (dibaca dengan tangan mengepal dan ekspresi penuh semangat)

Waduh, saya ini sebenarnya ingin menulis keseruan majelis bukber ISBAT dan Pak Camat di moment ramadan, tapi kok ngelantur ke mana-mana. Ok, kembali fokus ke acara makan-makan, kemarin ketepatan dengan purna tugasnya Pak Camat di kec. Bangilan dan kepindahan beliau ke tempat tugas yang baru, kami keluarga ISBAT mengundang Pak Camat untuk berbuka puasa bersama. Bukan apa-apa, kami merasa Pak Camat seperti keluarga sendiri yang telah banyak memberikan dukungan dan support kepada kami, sehingga kami perlu merayakan kebersamaan antara ISBAT dan Pak Camat di sebuah majelis bukber.

Wah, masalah makan-makan dan menikmati berbagai macam masakan yang telah disiapkan oleh tuan rumah di base camp ISBAT, di rumahnya Pak Maskin Pulut Bangilan, sebenarnya lebih enak dinikmati kecapan lidah, daripada hanya sekedar ditulis panjang lebar dan bertele-tele. Jadi harap maklum akan kesulitan saya untuk menuliskannya, lebih baik segera undang team ISBAT untuk makan bersama Anda, semoga keberkahan selalu menaungi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar