8. Turunnya Lailatul Qodar
Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. Saking
mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu bulan (QS.
al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal al-Qur'an
diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu.
Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad,
"Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluhb
terakhir, malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima atau
duapuluh tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa
mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut karena mengharap
ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan datang."
Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena
dua puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah
suatu persiapan untuk menyambut lailatul qodar.
Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka untuk
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan / kedamaian sampai
terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5)
Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi
kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan,
"Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan
tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada bisikan lain berkata,
'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama adalah bisikan setan.
Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan demikian, bisikan malaikat
selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada
seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus
bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar.
9. Meningkatkan kesehatan
Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya,
dengan puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa
alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang masuk
ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat
jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum).
Jika malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang
alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka,
kurang lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat
dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker.
Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum.
Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti
bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka
akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.
Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan
ampas, mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di
dalam lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ
reproduksi, meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh,
meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan
syaraf.
10. Penuh harapan
Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar
menjelang sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu
buka, wah... rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang
terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup
lebih bermakna.
"Setiap orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala
berbuka puasa dan saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar